Brilio.net - Bunuh diri massal bukan hal baru dalam sejarah kehidupan manusia. Di Indonesia kasus bunuh diri massal mengerikan pernah terjadi pada tahun 1906 di Bali yang disebut dengan Puputan. Pada masa itu, Raja Buleleng bersama dengan kurang lebih seribu orang rakyatnya melakukan bunuh diri di hadapan pasukan Belanda yang hendak menginvasi Bali.

Selain itu, di India bunuh diri massal yang dikenal dengan Jauhar yang terjadi pada tahun 1303 dan 1528, dilakukan oleh wanita dan anak-anak masyarakat kerajaan Chittor. Bunuh diri dilakukannya dengan tujuan pengorbanan diri untuk menjaga kehormatan mereka daripada mereka ditangkap oleh musuh.

Namun, bagaimana jika kasus bunuh diri massal terjadi di lingkungan keluarga? Keluarga yang selalu ada dan dekat dengan kehidupan melakukan bunuh diri massal dengan alasan-alasan tertentu. Bunuh diri memang kerap dijadikan jalan pintas untuk menyelesaikan masalah. Sebagian orang menganggap bahwa mati adalah cara paling tepat untuk melarikan dari masalah sosialnya.

Dilansir oleh brilio.net pada Kamis (1/11), inilah 8 kasus bunuh diri massal satu keluarga yag terjadi beserta kronologi dan alasannya:.

1. Bunuh diri keluarga Anita.

bunuh diri keluarga © 2018 istimewa
foto: mirror.uk

Warga Kompleks Perumahan Duta Bahagia, Pekalongan, Jawa Tengah digegerkan dengan penemuan mayat. Ibu dan anak tewas mengenaskan dalam perumahan elite tersebut. Korban tersebut adalah Lina (41) dan Dani (11). Polisi menemukan barang bukti berupa racun serangga dan gelas. Di duga, korban meninggal karena menenggak racun tikus. Di tempat terpisah, yaitu di Hotel Langen Kota Cirebon, ditemukan dua korban tewas yaitu Anita (58) yang merupakan neneknya Dani, dan Rudito (39) yang merupakan paman Dani. Pihak kepolisian juga menduga Anita dan Rudio tewas karena bunuh diri meminum racun. Aksi nekat keluarga ini dilakukan karena masalah ekonomi. Usaha toko material yang sudah berjalan puluhan tahun, terlilit hutang dan bangkrut.


2. Bunuh diri keluarga Erwin.

bunuh diri keluarga © 2018 istimewa
foto: mirror.uk

Satu keluarga di Perumahan Pondok Dua Rokan, Kecamatan Kandis, Siak, Riau mengakhiri hidup karena tekanan yang mereka alami. Erwin Kurniawan beserta istri dan tiga anaknya bunuh diri. Dugaan kuat jika mereka mengakhiri hidupnya dengan cara meminum racun sebab ada sisa cairan putih di bekas makanan dan rumah terkunci dari dalam saat kelima jasad ini ditemukan. Belum diketahui penyebab pasti alasan keluarga ini bunuh diri, namun pengakuan tetangga menyebutkan jika Erwin dan istrinya sering mengeluhkan masalah himpitan ekonomi yang mendera keluarganya.


3. Keluarga FX Ong.

bunuh diri keluarga © 2018 istimewa
foto: liputan6.com

Peristiwa bunuh diri satu keluarga terjadi pada Rabu (24/10) di Jalan Said Totib, Komplek Villa Kebun Sirih, Kalidoni, Palembang. Kasus bunuh diri ini terdiri atas ayah, ibu dan dua anaknya, termasuk dua anjing yang tinggal bersama mereka. Identitas keluarga tersebut adalah Fransiscus Xafverius (FX) Ong (45), istrinya Margarethe (45), anak laki-laki Rafael (18) dan anak perempuannya, Keety (11). Pembunuhan dilakukan oleh kepala keluarga, FX Ong yang menembak mati istri dan kedua anaknya saat mereka lelap tertidur. FX Ong juga melakukan bunuh diri saat ia telah menghabisi seluruh keluarganya termasuk dua anjing kesayangannya. Bunuh diri yang dilakukan FX Ong seperti sudah dipersiapkan sebelumnya, ia bahkan sempat memberikan wasiat kepada pekerja rumah tangganya. Diduga, ada ketidak harmonisan dalam hubungan antara Ong dan istri, polisi juga menemukan rekaman audio yang diduga percakapan Ong jika ia terlilit utang sebesar Rp 8,9 miliar.


4. Keluarga Evy.

bunuh diri keluarga © 2018 istimewa
foto: liputan6.com

Kasus bunuh diri keluarga selanjutnya adalah keluarga Evy di Desa Karobelah, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang pada Senin, (15/1) awal tahun lalu. Evy Suliastin Agustin (26) bunuh diri mengajak tiga anaknya yang masih kecil dengan menneggak obat nyamuk cair. Dugaan kuat alasan bunuh diri ini dipicu oleh persoalan dengan suaminya yang berinsial F. Diduga, suami Evy tak pernah memberi nafkah kepada keluarganya, dan akan menikah lagi. Frustasi, Evy ingin mengakhiri hidupnya bareng dengan anak-anaknya yaitu Syaiful (6), Umi Ayu (4) dan Umi Fauziah (4 bulan). Evy dan ketiga anaknya melakukan bunuh diri di kamar mandi rumahnya, adik korban menemukan Evy tengah lemas dan kritis, dan ketiga anaknya ditemukan sudah tak bernyawa. Selanjutnya, penyelidikan dijalankan oleh pihak kepolisian dengan memeriksa Evy.


5. Keluarga Kadek Artaya.

bunuh diri keluarga © 2018 istimewa
foto: liputan6.com

Satu keluarga di Dusun Kaje Kangin, Desa Bondalem, Tejakula, Buleleng, Balu tewas bunuh diri dengan menenggak racun. Korban ini adalah Kadek Artaya (32), istrinya Suciani (27) dan dua anaknya Putu Wahyu Adi (7), dan Kadek Dwi Cahya Putti (3) yang ditemukan tak bernyawa di kamar rumahnya, pada Kamis 23 Februari 2017 lalu. Polisi menduga bunuh diri dilantari karena putus asa atas penyakit menahun yang dirasakannya. Namun dugaan lain menyebutkan jika korban mengakhiri hidupnya karena beban utang yang melilit keluarganya.


6. Keluarga I Gusti Bagus Karpica.

bunuh diri keluarga © 2018 istimewa
foto: mirror.uk

Kasus tak kalah mengenaskan juga menimpa salah satu keluarga di Bali. Aksi keluarga bunuh diri ini dilakukan dengan membakar diri di sebuah kamar hotel di Klungkung, pada Jumat 22 Januari 2015. Aksi bunuh diri yang dilakukan I Gusti Ketut Karpica bersama istri dan tiga putranya di lakukan di Hotel Tower ini diketahui oleh karyawan hotel pada pukul 06:00 WITA. Dugaan kuat keluarga ini berhutang di sebuah toko oli setempat.

(mgg/Renno Hadi Ananta)