Selama ini dunia industri video game merupakan bisnis menjual barang. Developer menciptakan game (dalam format kaset/cartridge & cakram digital/CD, DVD, Blu-ray) dan publisher menjual game tadi ke pasaran. Selama hampir tiga dekade, seperti itulah lalu lintas bisnis video game dunia. Namun pada era digital dan internet seperti sekarang, arah industri video game mulai berbelok (atau dibelokkan?) menjadi ke arah servis. Setelah memulainya dengan format game digital (game tanpa format fisik seperti kaset dan cakram digital), kini publisher video game mulai memperkenalkan format "jasa game" seperti yang sukses dilakukan publisher film dengan metode streaming (Netflix, Amazon Prime dll).

Dan Microsoft menegaskan hal ini lewat layanan Xbox Game Pass di konsol game generasi terkini mereka: Xbox One, Xbox Series X, dan Xbox Series S.

Xbox Game Pass: Layanan berlangganan video game oleh Microsoft

Foto: Forbes

Apa itu Xbox Game Pass? Seperti halnya Netflix untuk film, Game Pass berfungsi sebagai "lapak sewa pakai" untuk game-game Xbox. Sebuah servis/layanan di mana gamer nggak perlu membeli game untuk bermain karena cukup berlangganan Game Pass saja, di mana selama 30 hari mereka bebas memainkan game-game yang tersedia di layanan Game Pass.

Game-game ini berada di server Microsoft (sekarang masih berjumlah 250-an judul, namun dijanjikan akan terus bertambah setiap bulan) dan pelanggan Game Pass bisa men-download dan memainkan game-game tadi di konsol Xbox Series X, Xbox Series S, Xbox One, PC dan perangkat mobile.

Sony juga menyediakan layanan serupa dengan nama PlayStation Now, namun Game Pass punya satu kelebihan yang tidak dimiliki PlayStation Now, yaitu kemampuan bermain secara offline. Gamer tidak perlu selalu terhubung ke internet untuk bermain selama game-nya sudah terinstal di Xbox One, Series X, atau Series S mereka. Sementara PlayStation Now mewajibkan PS4, PS5, dan PC yang terhubung layanan PSNow untuk terus terkoneksi ke internet selama bermain.

Xbox Game Pass: Layanan berlangganan video game oleh Microsoft

Foto: Xbox

Xbox Game Passmenggunakan sistem pembayaran bulanan, dan selama 30 hari pelanggan Game Pass bebas memainkan game apa saja yang tersedia di server Game Pass secara online maupun offline. Ada tiga kelas langganan yang saat ini tersedia untuk Game Pass: Console, PC, dan Ultimate. Dan seperti namanya, kelas Ultimate memiliki semua benefit yang ditawarkan sehingga lebih menarik walau harganya lebih mahal. Yang pasti, layanan Xbox Game Pass ini diklaim memberikan yang terbaik dari perpustakaan game Xbox dan PC (terutama game PC yang merupakan first party Microsoft) dan itu point plus berlangganan layanan sewa games ini. Jika dibandingkan layanan PlayStation Now dari Sony, Xbox Game Pass memiliki banyak hal plus yang jauh lebih menarik sehingga bisa dipertimbangkan fans Xbox.

Tapi satu hal utama yang tidak bisa diabaikan: Xbox Game Pass adalah servis alias jasa. Tidak ada kepemilikan game di sini bagi pelanggannya. Kamu memang bisa memainkan 250+ games yang tersedia (dan dijamin akan terus bertambah), bahkan di perangkat mobile seperti smartphone dan tablet Android, tapi semua itu tidak mengubah fakta kalau kamu tidak memiliki satu pun games tadi. Kamu hanya berhak memainkannya selama 30 hari masa berlangganan (yang otomatis diperpanjang namun bisa berhenti kapan saja). Buat beberapa gamers hal ini tentu tidak menyenangkan karena ownership itu penting untuk mereka, namun bagi yang lainnya konsep sewa seperti ini jadi pilihan tepat (dan terjangkau) karena tidak perlu lagi membeli game retail.

Bagaimanapun, metode "game sebagai jasa" ini baru bisa populer di area ataupun negara di mana infrastruktur internetnya sudah mapan dan terjangkau di berbagai lapisan masyarakat. Karena kunci sukses layanan seperti Xbox Game Pass (dan PlayStation Now) adalah koneksi internet. Berhubung semua games harus melewati jalur internet untuk dapat mulai dimainkan pelanggannya. Sehingga menurut saya, layanan seperti ini masih akan menemui kesulitan di negara yang internetnya masih "ngos-ngosan" seperti negara kita. Lihat saja Google Stadia yang gaungnya hampir tidak terdengar di sini, kan?

Tapi berhubung Xbox Game Pass tidak mengandalkan metode streaming seperti Stadia dan PlayStation Now, bisa jadi layanan ini akan sukses seperti Netflix di Indonesia. Apakah kamu berminat mencoba Xbox Game Pass? Harga berlangganan mulai $9.99/bulan (atau sekitar Rp 140 ribuan) dan cara berlangganan bisa lihat di sini. Have fun, gamers!