Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan penyakit yang paling menakutkan bagi kaum wanita setelah penyakit kanker payudara. Tingginya angka penyakit kanker serviks di Indonesia bahkan hingga berujung pada kematian. Hal ini sepatutnya menjadi perhatian penting setiap wanita untuk mengenali penyakit ini sehingga lebih waspada dan dapat melakukan tindakan pencegahan lebih awal.

Kanker serviks disebabkan oleh virus Human Papillomavirus atau sering disingkat HPV. Virus ini sendiri sebenarnya memiliki jenis yang sangat banyak, yaitu sekitar 200 jenis virus dan sekitar 20 jenis virus yang telah diteliti dapat menyebabkan kanker. Virus jenis HPV 16 dan HPV 18 merupakan jenis virus yang paling sering didapati sebagai penyebab kanker. Penularan HPV hanya bisa terjadi melalui hubungan seksual atau sexual transmitted.

Gejala atau tanda-tanda dari kanker serviks perlu dikenali lebih dini untuk melakukan tindakan yang tepat dan cepat. Adapun gejalanya adalah sebagi berikut:

1. Pendarahan yang tidak normal.

Gejala ini ditandai dengan pendarahan yang terjadi dalam jangka waktu yang singkat, mungkin hanya sekitar beberapa hari dari periode menstruasi terakhir. Bisa juga ditandai dengan keluarnya darah pada saat berhubungan seksual, serta keluarnya darah padahal wanita tersebut sudah menopouse.

2. Keputihan yang berkepanjangan.

Keputihan mungkin bisa dianggap normal. Namun, jika sudah ditandai dengan hal-hal yang tidak biasa seperti warna keputihan yang berwarna kecokelatan, bercampur darah, dan bau tidak sedap, maka hal ini perlu diwaspadai. Silakan secepatnya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya.

3. Nyeri panggul saat berhubungan seks.

Ini juga bisa menjadi salah satu tanda kanker serviks ketika selalu mengalamai nyeri panggul setiap berhubungan seks.

4. Tidak ada gejala/tanda yang muncul.

Kanker serviks tidak selalu diawali dengan gejala/tanda seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Oleh karena itu tidak heran kalau kanker serviks biasanya sudah stadium tinggi, sudah menyebar ke mana-mana, baru mulai ketahuan.

Nah, daripada memikirkan dan menunggu adanya gejala/tanda kanker serviks, maka sebaiknya melakukan tindakan pencegahan sebelum virus tersebut menyerang dengan cara berikut ini.

1. Vaksin HPV untuk wanita.

Semakin berkembangnya teknologi, bidang kedokteran pun semakin maju. Dengan ditemukannya vaksin/imunisasi HPV, maka ada baiknya dimanfaatkan untuk mencegah kanker serviks yang menyerang kita. Usia yang tepat untuk melakukan vaksin HPV adalah mulai dari usia 10 tahun.

Perlu diketahui, vaksin HPV hanya dapat dilakukan bagi wanita yang belum pernah melakukan hubungan seksual. Jadi sebelum menikah, ada baiknya melalukan vaksin HPV, apalagi di Indonesia sendiri sekarang sudah ada vaksin ini. Meskipun memang cukup mahal dan harus dilakukan sebanyak kurang lebih 3 kali, bukankah lebih baik mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk mencegah dibanding mengobati dengan mengeluarkan biaya yang lebih banyak lagi?

2. Pap smear untuk wanita 50 tahun ke atas.

Bagi wanita yang sudah menikah atau sudah pernah melakukan hubungan seksual dan berusia 50 tahun ke atas, maka disarankan untuk rajin kontrol ke dokter kandungan dan rajin melakukan tes pap smear setiap 3 tahun sekali.

3. Vaksin HPV untuk laki-laki.

Vaksin HPV ternyata tidak hanya dilakukan untuk wanita saja, tetapi juga untuk laki-laki. Kenapa? Sebagaimana yang kita ketahui, penularan kanker serviks terjadi melalui sexual transmitted. Oleh karena itu tidak hanya wanita saja, melainkan laki-laki juga bisa terjangkit virus HPV yang akan menyebabkan kanker serviks pada wanita yang berhubungan seksual dengannya. Beberapa negara seperti Amerika, beberapa negara di Eropa dan Australia, sudah memrogramkan vaksin HPV untuk laki-laki. Sayangnya, vaksin ini memang belum ada di Indonesia.

4. Jangan merokok.

Penelitian membuktikan bahwa asap rokok dan kandungan di dalam rokok itu sendiri dapat menyebabkan bibit-bibit kanker. Jadi, sebaiknya jangan merokok dan menjauhlah dari paparan asap rokok.

5. Hindari seks bebas atau lakukan seks secara aman.

Seks bebas sangat rentan menjadi penularan virus HPV. Jadi sebaiknya, sebisa mungkin hindarilah seks bebas, atau lakukan seks secara aman yaitu dengan menggunakan kondom.

Jika ada gejala/tanda yang dapat mengindikasikan penyakit kanker serviks, maka jangan tunda untuk segera berkonsultasi dengan dokter kandungan. Tetapi ada baiknya untuk tidak menunggu sampai gejala/tanda tersebut muncul dengan melakukan pencegahannya lebih awal.