Masih ingat film koboi kontemporer 'spaghetti western' berjudul Buffalo Boys tahun 2018 lalu kan?

Wakili Singapura, Buffalo Boys gagal raih nominasi Academy Awards 2019

(Sumber gambar: IMdB)

Film aksi ber-setting dan latar belakang mixed antara era "Wild West" khas film Amerika Serikat tempo dulu dengan suasana Jawa di masa pemerintahan kolonial Belanda tersebut disambut baik oleh pasar Indonesia saat diputar di berbagai bioskop tanah air. Tapi tahukah kamu kalau film Buffalo Boys mewakili negara Singapura dalam ajang Academy Awards / Piala Oscar 2019 di kategori Best Foreign Language alias Film Berbahasa Asing Terbaik walau tidak berhasil mendapatkan nominasi?

Well Saya juga sama terkejutnya dengan kamu yang baru tahu.

Karena awalnya saya mengira film ini merupakan film produksi Indonesia walau bekerja sama dengan produser dari negara lain. Buffalo Boys pertama diputar premiere di festival Fantasia International Film Festival Canada tanggal 14 Juli 2018 sebelum kemudian diputar di bioskop-bioskop Indonesia mulai 19 Juli 2018 dan kemudian ditayangkan secara terbatas di bioskop Singapura.

Setelah membaca beberapa artikel referensi, akhirnya saya mengetahui kalau film Buffalo Boys ini merupakan produksi dari produser Infinite Studios dan Zhao Wei Films; yang berbasis di Singapura.

Wakili Singapura, Buffalo Boys gagal raih nominasi Academy Awards 2019

Para pemeran film Buffalo Boys (Sumber gambar: Viva)

Jadi tidak heran juga kalau film ini mewakili negara itu dalam merebut nominasi Piala Oscar 2019 sebagai Film Berbahasa Asing Terbaik walaupun ber-setting di Jawa, di era pemerintahan kolonial Belanda, dan dibintangi aktor serta aktris Indonesia seperti Pevita Pearce, Ario Bayu dan Tio Pakusadewo. Ada pula aktor berdarah Indonesia, namun merupakan warga negara Amerika Serikat, Yoshi Sudarso; yang populer di kalangan penggemar TV show franchise Power Rangers.

Wakili Singapura, Buffalo Boys gagal raih nominasi Academy Awards 2019

Yoshi Sudarso (Sumber gambar: BBC)

Film Buffalo Boys sendiri disutradari oleh Mike Wiluan yang juga dikenal sebagai penulis/produser film. Salah satu film di mana dia ikut sebagai produser adalah film yang fenomenal di tahun 2018 kemarin, yaitu Crazy Rich Asians.

Beberapa pendapat menyamakan atmosfer film Buffalo Boys dengan film keren sutradara nyentrik Quentin Tarantino Django Unchained. Django Unchained sendiri juga kental nuansa koboi Wild West dan secara general lebih otentik dalam penggambaran situasi dan lokasi aksi. Buffalo Boys lebih merupakan What if atau Bagaimana kalau di zaman penjajahan Belanda dulu ada sekelompok koboi Amerika yang datang membela rakyat dari penindasan mereka.

Wakili Singapura, Buffalo Boys gagal raih nominasi Academy Awards 2019

(Sumber gambar: KapanLagi)

Sesuatu yang tentu tidak pernah terjadi maupun tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia. Alias murni fantasi. Berbeda dengan Django Unchained yang menampilkan situasi koboi dan perbudakan orang kulit hitam di Amerika Serikat. Sesuatu yang memang tercatat sebagai sebuah sejarah kelam Amerika.

Wakili Singapura, Buffalo Boys gagal raih nominasi Academy Awards 2019

(Sumber gambar: Unchained Movie)

Trailer "Django Unchained" : https://www.youtube.com/watch?v=eUdM9vrCbow

Sebagai film yang mencoba Cross-Cultural atau menyilangkan dua budaya dari benua berbeda, namun dalam rentang waktu yang sama (menunggang kuda untuk koboi di Amerika dan menaiki kerbau di tanah Jawa), Buffalo Boys memberikan rasa yang campur aduk. Dan bahkan sedikit rasa "steampunk" tanpa faktor dan aspek penting dari genre steampunk itu sendiri seperti ketiadaan steam machinery/mesin uap. Karena di era perlawanan pada penjajahan kolonial Belanda dulu, para pejuang lokal sangat jarang menggunaka senjata api/pistol maupun mesin perang. Mereka hanya mengandalkan semangat dan senjata tajam. Tak heran perlawanan mereka selalu kandas. Sampai para Buffalo Boys ini tiba dari California tahun 1860an dengan pistol dan shotgun.

Wakili Singapura, Buffalo Boys gagal raih nominasi Academy Awards 2019

(Sumber gambar: Variety)

Sepanjang sejarahnya, nominator kategori Film Berbahasa Asing Terbaik di Piala Oscar memang sangat jarang (atau tidak pernah?) berasal dari negara Asia Tenggara. Jika kemarin Buffalo Boys berhasil meraih nominasi tersebut, bukan mustahil prestasi perfilman Singapura tersebut juga akan diklaim atau dibanggakan oleh orang Indonesia. Karena pasti masih banyak yang merasa kalau film Buffalo Boys merupakan film (buatan orang) Indonesia.Yang mana itu salah.

Buffalo Boys bukanlah film Indonesia walau dibintangi oleh banyak aktor dan aktris Indonesia. Walaupun ber-setting di Jawa pada masa penjajahan Belanda. Dan bahkan walaupun berbahasa Indonesia, film ini merupakan film Singapura. Dan mewakili negara kecil tersebut di perhelatan film terbesar sedunia, Academy Awards alias Piala Oscar 2019. Walau kemudian gagal mendapatkan nominasi.

Wakili Singapura, Buffalo Boys gagal raih nominasi Academy Awards 2019

(Sumber gambar: Polygon)

Mungkin kegagalan Buffalo Boys meraih nominasi Best Foreign Language Piala Oscar merupakan hal paling ideal. Karena kalau mereka mendapatkannya (dan memenangi kategori itu), akan banyak orang Indonesia yang ikut-ikutan membanggakan penghargaan tersebut. Sementara aslinya? Piala itu untuk negara Singapura. Bukan Indonesia. Tapi bagaimana menurut kamu?

Trailer "Buffalo Boys" untuk pasar Amerika Serikat: https://youtu.be/9eqAgAFNMpg