Kita semua tahu dan sadar bahwa tidur merupakan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap orang guna menjaga kesehatan tubuhnya secara optimal. Tidur memiliki banyak manfaat, di antaranya mampu mengembalikan kebugaran tubuh setelah beraktivitas, menghilangkan keresahan jiwa, mengontrol emosi dan lain-lain.

Pernah nggak kau terbangun dari tidur lalu merasa cemas, panik, dan berteriak kemudian menangis? Jika iya, kamu telah mengalami sleep terror atau biasa disebut night terror.

Penyakit sleep terror atau biasa disebut night terror adalah sejenis gangguan tidur, yang biasanya terjadi pada anak-anak dan frekuensinya berkurang atau paling sering hilang sama sekali pada usia dewasa. Sleep terrorterdiri dari serangkaian peristiwa, yang biasanya dimulai dengan vokalisasi yang keras (berteriak), diikuti oleh kebangkitan otonom, kebingungan, dan perasaan ancaman atau bahaya yang intens.

Ada tingkat amnesia yang cukup besar tentang peristiwa tersebut dan risiko tinggi melukai diri sendiri atau bahkan kematian ketika orang yang mengalami mencoba untuk melarikan diri dari bahaya yang dirasakan sementara tidak menyadari sekelilingnya. Hal tersebut dapat membuat orang yang mengalaminya mengaktifkan sistem fight or fligh. Orang yang mengalami sleep terror dapat terbangun, berteriak, dan bisa saja menangis dan kemudian mengalami trauma.

Sleep terror biasa terjadi ketika kita berada di fase tidur terdalam. Sleep terror atau night terror sering terjadi pada anak kecil berusia 3 sampai 12 tahun, namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada orang dewasa.

Meskipun penyebab dari sleep terror belum jelas, ada beberapa faktor yang bisa memicu terjadinya sleep terror loh. Apa saja faktorfaktornya?

1.Stres.

2. Kurang tidur.

3. Mempunyai riwayat parasomnia.

4. Penggunaan obatobat tertentu.

Setelah membahas faktor gejala pemicu terjadinya sleep terror mari kita baca juga gejalagejala yang terjadi saat mengalami sleep terror.

1. Berkeringat dan cemas.

2. Berteriak.

3. Menangis.

4. Mata terbuka lebar dan pupil membesar.

5. Merasakan teror yang intens dan tidak diketahui sumbernya.

Jika kita ingin terhindar dari sleep terror sebaiknya mengurangi atau menjauhi faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya sleep terror, seperti tidak terlalu memikirkan banyak hal dan sering mengapresiasi diri sendiri agar terhindar dari stres, menjaga pola tidur yang proporsional, tidak memakai obatobatan terlarang, melakukan pendekatan agar mereka cerita tentang masalah hidupnya dan mengurangi tingkat stres, menyiapkan lingkungan tidur yang nyaman dan aman, melakukan relaksasi sebelum tidur, dan menghindari aktivitas yang dapat memicu serangan pada diri sendiri.

Jaga pola tidur, ciptakan suasana yang aman dan nyaman, kurangi stres, dan sesekali lakukanlah relaksasi. Jangan egois pada diri sendiri dan selalu berikan apresiasi pada diri sendiri agar kita merasa lebih baik dan tenang untuk ke depannya.