Menyantap makanan dengan sensasi pedas memang terasa lebih nikmat bagi sebagian orang. Seolah tidak afdol makanan tanpa adanya sambal atau saus pedas. Bahkan bisa membuatmu ketagihan setiap hari. Semakin pedas, semakin lahap kamu menyantapnya.

Faktanya, menyantap makanan pedas memang memberikan banyak manfaat kesehatan seperti menguatkan sistem imun, antiinflamasi, meredakan flu, melancarkan peredaran darah, mempercepat metabolisme tubuh, mencegah sel kanker juga menyehatkan jantung. Hal itu tak lepas dari kandungan nutrisi seperti vitamin A dan C (antioksidan) dan senyawa capsaicin dari bahannya berupa cabai. Sensasi pedas juga didapatkan dari bahan rempah yang menyehatkan.

Tapi, sadarkah kamu bahwa mengonsumsi makanan pedas terlalu banyak dan keseringan bisa membahayakan tubuh?Di bawah ini ada delapan dampak buruk mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan yang bisa mengancam kesehatan.

1. Maag.

Makanan pedas memicu terjadinya sakit maag atau gastritis akut. Hal ini bisa terjadi karena lambung mengalami iritasi atau peradangan yang menimbulkan rasa nyeri. Selain itu bisa membuatmu sakit kepala dan diare.

Tanda kamu terserang maag setelah menyantap makanan pedas seperti mual, muntah, sakit perut, perut kembung, tidak nafsu makan, bersendawa, dan diare.

2. Asam lambung.

Kalau kamu menderita asam lambung, kurangi mengonsumsi makanan pedas. Pasalnya, hal itu bisa berakibat asam lambung naik ke esofagus (disebut refluks asam) yang sama saja memperparah kondisinya. Saluran kerongkongan merasa terbakar, panas, dan nyeri pada dada. Kondisi ini bisa menimbulkan sindrom GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dan melukai kerongkongan. Asam lambung naik bisa mengiritasi bahkan merusak dinding lambung.

3. Diare.

Kandungan capsaicin dalam cabai menyebabkan sensasi panas dan terbakar dan secara tidak langsung menyebabkan usus bergerak lebih cepat, akhirnya kamu mengalami diare.

4. Mengiritasi usus.

Usus yang sensitif bisa mengalami iritasi akibat sensasi panas pada makanan pedas, terutama jika kamu mengonsumsinya dalam jumlah banyak.

5. Memperparah tukak saluran pencernaan.

Hati-hati bagi kamu yang mengalami luka pada lambung, lapisan usus kecil dan esofagus (kerongkongan). Kondisi itu disebut tukak saluran pencernaan. Biasanya disebabkan oleh bakteri H.Pylori atau akibat efek samping dari mengonsumsi obat-obatan. Nah, kamu yang mengalami masalah itu jika mengonsumsi makanan pedas akan semakin memperparah kondisinya.

Ciri-ciri kamu mengalami tukak saluran pencernaan seperti mual, muntah, nyeri pada perut atas, nyeri dada atas, produksi gas dengan berlebihan dan mengalami gangguan pencernaan.

6. Hilang nafsu makan.

Dampak buruk lainnya dari mengonsumsi makanan pedas berlebihan adalah mengurangi bahkan menghilangkan nafsu makan. Padahal, kamu tentu butuh asupan gizi yang cukup dengan mengonsumsi makanan sehat secara teratur. Kalau malas makan, tubuhmu bisa terasa lemas dan tidak semangat menjalankan aktivitas.

7. Insomnia.

Ternyata, makanan pedas bisa menyebabkan kamu menderita insomnia. Hal ini karena makanan dengan sensasi pedas membuat suhu tubuh naik, berkeringat, dan waktu terjaga pun jadi lebih lama. Akibatnya, kamu jadi susah untuk tidur pulas di malam hari. Padahal, tubuhmu perlu beristirahat yang cukup untuk memulihkan energi yang terkuras seharian.

Dilansirhalodoc.com,The International Journal of Psychology mempublikasikan sebuah hasil studi bahwaperut bisa mengalami luka akibat menyantap makanan pedas, hormon kimia dalam tubuh pun jadi aktif yang membuatmu tetap terjaga saat malam hari.

8. Lidah tidak sensitif.

Semakin pedas makanan, semakin membuat lidah terluka dan mengurangi bahkan menghilangkan sensitivitasnya. Akibatnya, lidah tidak bisa mengecap rasa asam, manis, gurih, pahit dan asin.

Intinya, mengonsumsi makanan pedas memang baik untuk kesehatan, selama dalam porsi cukup alias tidak berlebihan. Menyantapnya cukup sekitar dua hingga tiga kali seminggu, bukan setiap kali makan dan dalam jumlah yang terlalu banyak. Bukannya menyehatkan, justru menyakiti tubuh dan berujung masuk rumah sakit. Tentu kamu tidak mau mengalaminya, kan?