Mungkin beginilah salah satu potret kedurhakaan seorang anak kepada orang tuanya. Kisah malin kundang, seorang anak yang durhaka pada ibunya (orang tuanya) benar-benar nyata di masa saat ini.

Masih segar dalam ingatan kita ketika seorang anak menggugat ibu kandungnya ke pengadilan Garut dengan gugatan materi sebesar Rp 1,8 miliar, hanya karena persoalan harta warisan. Sungguh, sebuah potret kedurhakaan nyata masa kini, dimana anak tak lagi mengingat perih dan sakitnya seorang ibu mengandung selama lebih dari 9 bulan.

Sedih, seorang lansia terlantar yang tak lagi diakui oleh anaknya

Lansia Udjan Susanto (74) yang ditelantar anaknya. foto: liputan6.com

Kisah pahit orang tua ditelantarkan anaknya terjadi baru-baru ini di Jakarta. Adalah Udjan Susanto (74), seorang lansia yang ditemukan tertidus pulas beralaskan kardus, diatas got hitam pekat. Dilansir dari liputan6.com (9/12), lelaki tua ini yang memiliki 3 orang anak ini sudah 4 hari terkapar di depan SD Widuri Indah, Duri utara, Tambora, Jakarta Barat.

Udjan yang tua renta ternyata sudah mengalami sakit, hingga buang air dan tidur diatas kardus tersebut.

Petugas P3S suku dinas sosial Jakarta barat yang menyelamatkan serta mengevakuasi Udjan, mendaptkan informasi bahwa Udjan masih memiliki anak. Bahkan yang lebih membuat hati teriris, Udjan tak lagi diakui sebagai ayah oleh anak-anaknya. Miris!

Petugas P3S yang menemui dan bernegosiasi dengan anak Udjan yang dianggap menelantarkan ayahnya, mendapat pengakuan mengejutkan. Sang anak bersikeras tak lagi mau mengakui ayahnya yang dinilai sering membuat malu dan menyebalkan.

Bahkan dengan sombongnya, sang anak telah menyodorkan sebuah surat bermaterai, yang berisi pernyataan bahwa Udjan Susanto bukan lagi orang tuanya.

Sedih, seorang lansia terlantar yang tak lagi diakui oleh anaknya

Surat yang berisi pernyataan bahwa Udjan Susanto bukan lagi orangtuanya. foto : liputan6.com

"Menurut info yang diperoleh petugas suku dinas sosial Jakarta barat, Udjan mempunyai tiga orang anak. Satu orang di Kelurahan Duri Utara itu, seorang di Depok dan seorang lagi berdomisi di luar Jawa.

Biasanya Udjan tinggal bersama anaknya di Depok. Kemudian ia berkunjung ke rumah anak yang satu lagi di Duri Utara, tapi anaknya menolak dan tidak mengakuinya sebagai orangtua.

Miris, semoga tak ada lagi Udjan-udjan lainnya yang ditelantarkan anak-anaknya. Inilah potret durhaka kekinian !