Benda satu ini berasal dari abad pertengahan dan mencapai popularitasnya pada masa Renaissance.Menurut legenda yang beredar di masyarakat, khususnya orang Eropa, celana atau pun sabuk penjaga kesucian (chastity belt) ini diperkenalkan oleh para ksatria dari Eropa yang akan berangkan untuk berperang di Asia Kecil dalam episode Perang Salib. Celana itu fungsinya untuk digunakan oleh para istri dan selir mereka agar tidak berselingkuh dan berhubungan badan dengan orang lain selama kepergian mereka. Jadi ini semacam pencegahan.

Riwayat chastity belt, alat 'penjaga kesucian' wanita

Selama beberapa abad kemudian tradisi ini menghilang, lalu muncul kembali pada abad 18 dan 19. Entah siapa yang memulainya, tapi benda itu mempunyai fungsi yang sama dengan milik para istri ksatria dari abad pertengahan itu.

Sebelumnya replikanya dibuat kembali untuk tujuan menghindari perkosaan.

Riwayat chastity belt, alat 'penjaga kesucian' wanita

Meskipun tujuannya menurut sementara orang mempunyai fungsi sama yaitu untuk melindungi kesucian, tapi tujuan pembuatan celana ini tidak dijelaskan secara gamblang.Pada abad ke-16, sebagaimana diungkapkan dalam syair-syair Renaissance, alat ini adalah metafora untuk kesucian dan kemurnian. Bukannya sebuah alat yang real.

Sementara di abad ke-19 alat ini memang dibuat sesuai konstruksi aslinya dan bertujuan untuk alat anti-masturbasi untuk anak-anak. Tak lama kemudian versi untuk wanita dewasa pun dibuat. Tujuannya adalah untuk menghindari pelecehan dari pria di tempat kerja. Dan saat ini celana atau sabuk seperti itu hanya digunakan dalam industri film dewasa.

Pemakaian celana dalam besi pada era modern.

Akan tetapi ada satu kejadian menghebohkan di Roma, Italia tentang celana tersebut. Seperti yang dilansir NY Daily News pada 19 Januari 2016, seorang wanita baru menyadari kehilangan kunci celana penjaga kesuciannya saat hendak mandi. Lantas ia panik dan menelepon layanan darurat pemadam kebakaran untuk mendapatkan pertolongan.

Ketika ditanya apakah dia dipaksa memakai cawat itu atau dia menjadi korban kekerasan domestik, wanita tersebut mengatakan dia memakainya untuk mencegah dirinya melakukan hubungan seks.