Film Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings akhirnya tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 22 September lalu. Film yang sebenarnya rilis pada 3 September 2021 ini menarik perhatian warganet karena setelah sekian lama bioskop Indonesia ditutup karena pandemi, akhirnya diizinkan kembali beroperasi dengan protokol kesehatan yang ketat tentunya. Walaupun memang pembukaan bioskop ini belum sepenuhnya merata di Indonesia.

Review film rilisan Marvel: Shang-Chi  and The Legend of the Ten Rings

Poster Film Shang-Chi and The Legend Of The Ten Rings (IMDB.com)

Untuk menambah rasa penasaran kamu akan film Marvel satu ini, mari kita simak sinopsinya. Film Shang-Chi and The Legend of the Ten Rings mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Shang-Chi yang diperankan oleh Simiu Liu. Ia menjalani kehidupan normalnya di San Fransisco, namun suatu ketika terjadi hal yang tidak diinginkan, tiba-tiba Shang-Chi diburu kelompok teroris berjuluk "Ten Rings" yang dipimpin oleh ayahnya sendiri. Alhasil ia harus meninggalkan kehidupan barunya di San Fransisco dan kembali bertarung dengan masa lalunya yang sudah lama ia tinggalkan.

Untuk mengetahui kisah selengkapnya bisa kamu tonton sendiri di bioskop ya. Eh, tapi kamu juga bisa menyimak review dari penulis tentang film Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings. Jadi silakan baca sampai selesai, ya!

Konflik keluarga dalam film superhero.

Film ini berkisah tentang Shang-Chi yang merupakan putra dari Wenwu, yaitu seorang pemimpin kelompok teroris "Ten Rings". Sejak kecil ia dididik oleh sang ayah untuk menjadi penerusnya, hingga suatu ketika ia mendapatkan misi pertamanya untuk membunuh. Namun bukannya menjalankan perintah sang ayah, Shang-Chi justru melarikan diri dan meninggalkan ayah dan adik perempuannya untuk mewujudkan keinganannya agar bisa hidup normal layaknya orang biasa.

Review film rilisan Marvel: Shang-Chi  and The Legend of the Ten Rings

Shang-Chi Kecil saat di Latih Ayahnya (IMDB.com)

Beberapa tahun kemudian di San Fransisco, Shang-Chi yang sudah dewasa, tiba-tiba ia diserang oleh sekelompok orang misterius yang mengicar liontin pemberian mendiang ibunya. Tak disangka sekelompok orang itu adalah gerombolan "Ten Rings" suruhan ayahnya sendiri yang membutuhkan liontin itu untuk mencari jalan ke suatu tempat misterius. Kemunculan Wenwu menjadi reuni keluarga tak terduga, Shang-Chi pun akhirnya kembali ke rumah lamanya dan bertemu dengan sang adik, Xialing.

Review film rilisan Marvel: Shang-Chi  and The Legend of the Ten Rings

Xialing, Shang-Chi & Katy (IMDB.com)

Pertemuan keluarga ini tidak berjalan dengan baik, justru kembali membuat konflik keluarga antara Shang-Chi dan Xialing, di mana keduanya terjebak dalam dilema antara membantu rencana gila ayahnya atau justru menghentikannya.

Pada dasarnya konflik utama dari film ini adalah masalah keluarga dari tokoh utamanya. Sebab bagaimanapun ayah dan ibu Shang-Chi memiliki pengaruh terhadap karakter dirinya hingga menjadikannya seorang superhero yang tangguh.

Tentu saja hal ini bukan hal yang baru di Marvel Cinematic Universe, karena sebelumnya sudah ada superhero Marvel yang memiliki masalah keluarga sama namunpunya alur cerita berbeda. Nah, yang membedakannya dengan film Marvel lain, konflik keluarga yang dihadirkan di film ini bisa dibilang relate dengan kehidupan kita. Di mana orang tua zaman sekarang selalu melatih keras anaknya untuk kepentingan orang tuanya, padahal setiap anak berhak memilih jalannya sendiri. Oleh karena itu film ini sangat cocok ditonton bareng keluarga.

Karakter villainutama yang bikin simpati, tapi terasa kurang.

Sosok villainutama atau penjahat dari film Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings adalah Wenwu yang merupakan ayah bagi Shang-Chi sekaligus pemimpin organisasi teroris "Ten Rings". Ia juga merupakan karakter "Mandarin" asli yang sempat disinggung di film Iron Man 3 (2013). Wenwu dikisahkan sebagai pemilik senjata magis "Ten Rings", ia juga telah hidup selama ribuan tahun untuk menaklukkan sejumlah wilayah di muka bumi.

Review film rilisan Marvel: Shang-Chi  and The Legend of the Ten Rings

Wenwu (IMDB.com)

Pada 1996, ia bertemu dengan cinta sejatinya yaitu Ying Li yang kemudian menjadi istrinya sekaligus ibunda dari Shang-Chi dan Xialing. Saat itu Wenwu sempat berhenti melakukan kejahatan, namun setelah istrinya meninggal ia kembali menjadi jahat dengan suatu alasan.

Kisah Wenwu yang kembali menjadi sosok antagonis bisa dibilang mampu menarik simpati penonton, karena alasan ia kembali jahat sangat menyentuh hati. Bisa dibilang ini merupakan arc terbaik di Marvel Cinematic Universe setelah karakter Thanos hilang menjadi debu. Namun sayangnya pembangunan karakter yang apik di awal film, tidak berakhir dengan baik, seolah karakter Wenwu di akhir film ini "sudah begitu saja?"

Cameo yang mencuri perhatian.

Shang-Chi merupakan karakter utama di film ini. Aktor Simiu Liu sukses menyuguhkan karakter Shang-Chi yang humoris dan tangguh, apalagi duetnya dengan Awkwafina yang berperan sebagai Katy. Sahabat dekat Shang-Chi ini mampu menyuguhkan komedi yang segar. Namun terlepas dari semua itu, film ini memberikan kejutan yang luar biasa, di mana karakter terdahulu dalam Marvel Cinematic Universe dimunculkan kembali sebagai cameo yang tak terduga.

Review film rilisan Marvel: Shang-Chi  and The Legend of the Ten Rings

Mandarin Palsu (IMDB.com)

Seperti sosok Mandarin palsu yang sempat muncul di film Iron Man 3 (2013). Akting Sir Ben Kingsley sebagai Trevor Slattery mampu mengocok perut penonton dalam penampilan singkatnya di film Shang-Chi and the Legend of Ten Rings. Kemudian kehadiran Wong dan Abomination menyuguhkan pertarungan yang menarik untuk disaksikan. Selain itu ada sedikit kejutan cameo di mid-credit scene yang tak boleh dilewatkan.

Koreografi memukau mampu menutupi CGI yang kurang rapi.

Salah satu kelemahan dari film Shang-Chi and the Legend of Ten Rings ialah efek CGI yang kesannya tidak konsisten, kadang terlihat apik namun tak jarang terlihat hambar seolah belum selesai dalam proses editing. Hal ini sangat memalukan bagi Marvel Studios yang notabene selalu mengandalkan efek visual di setiap filmnya.

Review film rilisan Marvel: Shang-Chi  and The Legend of the Ten Rings

Abomination vs Wong Fight Scene (IMDB.com)

Akan tetapi koreografi yang memukau di film ini mampu menutupi kelemahan itu. Bisa dibilang koreografi pertarungan film Shang-Chi and the Legend of Ten Rings menjadi yang terbaik dari seluruh rankaian film Marvel Cinematic Universe yang telah rilis saat ini.

Nuansa "Asia" sangat terasa.

Sesuai dengan komiknya, Shang-Chi merupakan superhero dari benua Asia, terutama Tiongkok. Bahkan beberapa dialog dalam film ini berbahasa Mandarin, apalagi mayoritas kru filmnya kebanyakan keturunan Asia. Tapi yang paling bikin bangga Indonesia ya kemunculan suara Rich Brian, Nikki, dan Warren Hue dalam film ini sebagai pengisi soundtrack-nya.

Review film rilisan Marvel: Shang-Chi  and The Legend of the Ten Rings

Para Aktor Asia di Film Shang-Chi and The Legend of The Ten Rings (IMDB.com)

Dengan adanya hal itu menjadi kemajuan tersendiri bagi pihak Marvel Studios. Sebab seperti yang telah kita ketahui bahwa dulu pihak Marvel selalu menyebut wilayah Asia dalam filmnya cuma sekadar sebagai media promosi. Namun sekarang semua itu bukan hanya promosi lagi, tapi sebagai bukti bahwa di dunia Marvel sangat mendukung talenta luar biasa dari berbagai ras di bumi untuk berkolaborasi dalam rangkaian Timeline Marvel Cinematic Universe.

Review film rilisan Marvel: Shang-Chi  and The Legend of the Ten Rings

Niki, Waren Hue & Rich Brian (IMDB.com)

Secara keseluruhan film Shang-Chi and the Legend of Ten Rings sangat cocok untuk kamu tontonpada akhir pekan ini bareng sahabat, pacar, ataupun keluarga tercinta. Ya, itung-itungmengisi liburan di tengah pandemi, apalagi film ini menyuguhkan komedi yang sangat menghibur. Oh iya, untuk kamu yang mau nonton film ini di bioskop, setelah filmnya selesai jangan langsung keluar bioskop dulu ya, soalnya film ini memunculkan dua post credit scene yang tak boleh kamu lewatkan!