Preethi Madhu, direktur dari perusahaan Greyamp Consulting diundang menjadi pembicara dalam sesi Tech Talks dengan tema Agile Working for Business and IT yang digelar oleh Jenius Co. Creation Week pada hari Sabtu (23/02). Preethi Madhu mengawali sesi ini dengan memberikan gambaran penjelasan tentang agility, yaitu kemampuan organisasi untuk memperbaharui, beradaptasi, berubah, dan berhasil bertahan dalam lingkungan yang terus berubah dengan cepat.

Lebih dari sekadar kemampuan, agility dapat dipahami sebagai budaya organisasi dan kerangka berpikir yang menuntun setiap individu dalam perusahaan untuk melakukan segala sesuatu menuju perubahan. Untuk berhasil mencapai perubahan, anggota dalam tim harus memahami dan menjalankan visi yang sama. Anggota dalam tim juga harus mampu mendefinisikan hasil yang diharapkan dan ingin dicapai secara jelas sehingga dapat dicapai keputusan bersama.

Jumlah anggota dalam tim bukan menjadi jaminan keberhasilan upaya perubahan. Komposisi anggota dalam tim harus melibatkan orang-orang dengan karakteristik yang mampu bekerja sama, memahami sudut pandang orang lain, dan berpikir di luar hal-hal umum (out of the box).

"We need to hire people with aptitude and attitude, not only set of skills", ujar Preethi Madhu. Keterampilan untuk menguasai bidang tertentu memang penting, tetapi lebih mudah untuk dipelajari. Berbeda dengan keterampilan, sikap merupakan atribut yang sudah tertanam dalam diri dan lebih sulit untuk diubah sehingga tidak semua orang mampu bekerja dalam tim dengan baik.

Dalam rangka menghadapi perubahan yang sulit untuk dihindari, anggota dalam tim membutuhkan digital talent, yaitu bakat untuk mengikuti kompetensi digital. Organisasi dapat membantu pekerjanya untuk memiliki digital talent dengan cara memberi dukungan, pembelajaran terstruktur, pelatihan, hingga mengadakan mentoring.

Selama satu jam, Preethi Madhu menjelaskan bagaimana kesuksesan transformasi digital yang dilakukan perusahaan sebenarnya tidak terbatas pada modernisasi sistem dan proses teknologi, tetapi lebih kepada bagaimana menjadikan orang-orang dalam perusahaan menjadi individu yang selalu siap dan mampu untuk berubah seiring dengan tuntutan perkembangan teknologi. Manusia merupakan makhluk yang unik dengan bakatnya masing-masing serta memiliki potensi untuk mempelajari hal-hal baru. Ketika perusahaan memandang individu sebagai sosok yang berdaya serta mampu menempatkan individi-individu yang tepat untuk bekerja sama dalam satu tim, segala perangkat atau teknologi yang dibutuhkan untuk membantu melaksanakan perubahan pun niscaya dapat dikuasai dengan baik.