Ketika melamar pekerjaan terdapat beberapa proses dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi, di mana wajib diikuti oleh seorang pelamar. Salah satunya adalah proses seleksi. Tahap ini cukup krusial, karena di kemudian hari akan menentukan masa depan sebuah perusahaan atau organisasi. Guna menjalankan proses ini, sebagai seorang interviewer akan lebih baik untuk mengetahui cara yang tepat agar lebih mudah serta efisien. Cara yang dapat memudahkan proses seleksi adalah melakukan job analysis atau menganalisis sebuah pekerjaan.

Menurut Suthar et al. (2014), analisis pekerjaan merupakan sebuah prosedur yang proaktif dan sistematis yang bertujuan untuk membantu mengidentifikasi elemen-elemen yang dapat memengaruhi kepuasan kerja dan motivasi karyawan. Dalam menganalisis informasi pekerjaan, juga terdapat beberapa metode yang akan membantu memudahkan proses tersebut.

Proses analisis pekerjaan termasuk ke dalam tahap penting karena bertujuan agar sumber daya manusia dari sebuah perusahaan tetap terjaga kualitas dan efektivitas serta efisiensinya. Proses analisis ini juga memiliki banyak manfaat, seperti membuat deskripsi pekerjaan yang tepat, tanggung jawab dan kekuasaan serta kompetensi seorang karyawan (Stoilkovska & Serafimovic, 2017).

Analisis pekerjaan memiliki peran penting dalam pekerjaan seorang staf Human Resource Development, karena apabila dilaksanakan dengan benar dan metode yang dipilih tepat, informasi yang didapatkan bisa membantu menentukan tingkat pengalaman, kualifikasi, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Hal ini dikarenakan proses dari analisis pekerjaan itu sendiri melingkupi pengumpulan data yang nantinya dibutuhkan untuk mengatur deskripsi dan spesifikasi pekerjaan (Markovska, 2018).

Ketika melakukan proses seleksi namun tidak melakukan proses analisis pekerjaan atau menggunakan metode yang tidak tepat, justru akan merugikan segala pihak, baik perusahaan, interviewer serta calon karyawan. Menentukan kewajiban atau tanggung jawab dan menetapkan ekspektasi seorang calon karyawan penting dilakukan apabila ingin membentuk sebuah tim yang memiliki kinerja baik. Apabila proses analisis dilewati dan metode yang dipilih kurang tepat, perusahaan atau organisasi akan dirugikan. Dampak yang dapat muncul adalah mempekerjakan orang yang salah, pendapatan yang menurun, banyak orang yang di rekrut namun tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan dan bagian HRD juga akan kesulitan untuk menggali kompetensi serta mengidentifikasi calon karyawan yang tepat (Picincu, 2020).

Dalam melaksanakan proses analisis pekerjaan, alangkah baiknya memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan situasi, agar nantinya memudahkan dalam menyusun deskripsi pekerjaan (Dessler, 2020). Kelebihan dan kekurangan metode harus dianalisis terlebih dahulu sebelum diaplikasikan, karena metode yang tepat akan bergantung pada struktur perusahaan, tingkat hierarki, tanggung jawab, serta sifat pekerjaan. Metode-metode analisis pekerjaan ini juga dapat dikombinasikan atau dilakukan secara bersamaan, agar informasi-informasi yang ingin didapatkan dari calon karyawan lebih maksimal (Juneja, 2015).

Agar terhindar dari kerugian dan mendapatkan sumber daya manusia yang tepat, pilih metode analisis pekerjaan yang sesuai. Menurut (Dessler, 2020), terdapat enam macam metode analisis pekerjaan, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Interview.

Metode ini dilakukan dengan cara mewawancarai atau tanya jawab antara interviewer dan pelamar pekerjaan, serta menggunakan panduan terstruktur yang berisi pertanyaan. Metode ini adalah metode paling sederhana dan juga cepat untuk mengumpulkan informasi.

2. Questionnaires.

Berisi sejumlah pertanyaan, mulai dari data diri hingga deskripsi pekerjaan. Ini adalah cara cepat dan efisien untuk mendapatkan informasi dari sejumlah besar karyawan.

3. Observation.

Mengobservasi secara langsung dan mencatat apa yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh pekerja.

4. Participant Diary/Logs.

Meminta karyawan untuk membuat buku harian dan mencatat seluruh kegiatannya setiap hari dan juga mencantumkan waktu.

5. Quantitative Job Analysis Techniques.

Metode ini berbentuk kuesioner dan biasa digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu atau keahlian khusus.

6. Online Job Analysis Method.

Berbentuk kuesioner dan disebarkan secara online.

Dapat disimpulkan bahwa memilih metode yang tepat untuk menganalisis pekerjaan memiliki peran yang sangat penting karena mempermudah proses seleksi, mulai dari menentukan tugas dan tanggung jawab hingga menentukan kualifikasi serta kemampuan yang dibutuhkan untuk bekerja di bidang tertentu. HRD juga akan lebih mudah untuk menentukan deskripsi pekerjaan yang tepat, merekrut orang yang baik dan kualitas sumber daya manusianya akan tetap terjaga. Perusahaan atau organisasi juga tidak akan mengalami kerugian, karena dengan metode yang tepat akan membuat deskripsi pekerjaan semakin jelas, sehingga segala kerugian dan kesalahan dapat diminimalisir semaksimal mungkin.