Menikmati keindahan alam di Jawa Tengah memang tidak ada habisnya. Dari lereng timur Gunung Sumbing, wisatawan bisa menikmati indahnya pesona Magelang, tepatnya dari Dusun Mangli Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Objek wisata alam Mangli Sky View yang terletak di ketinggian 1.570 mdpl menawarkan indahnya pemandangan matahari terbit dengan view 9 gunung, yaitu Sumbing, Merapi, Merbabu, Telomoyo, Andong, Giyanti, Tidar, dan Menoreh.

"Siangnya di sini bisa menikmati keindahan alam pegunungan terutama hamparan kebun-kebun sayur yang ada di Mangli ini. Dan untuk malam hari kita bisa melihat lampu-lampu kota Magelang, kalau pas cerah bisa ribuan lampu yang terlihat dari tempat ini," kata Ketua Pengelola Mangli Sky View, Prasetiya.

Untuk melayani pengunjung yang ingin menikmati sunrise, Mangli SKy View buka dari pukul 4 pagi. Wisatawan juga bisa menginap di sini dengan menyewa homestay atau camping di tenda.

"Pengunjung bisa camping dengan tenda, bisa bawa sendiri atau sewa yang ada di sini. Untuk homestay itu kami ada tiga dan bisa untuk disewa bermalam keluarga dengan syarat-syarat tertentu, yang terutama yaitu yang mau camping atau menginap di homestay itu harus sudah menikah," imbuh Pras.

Harga sewa homestay mulai dari Rp250 ribu per malam. Yang ditawarkan di sini bukanlah fasilitas bangunan, tetapi sensasi menyatu dengan alam.

"Ketika membuka pintu (homestay atau tenda), pengunjung akan langsung mendapat sunrise yang biasa kami namakan di sini dengan Paradise Sunrise karena matahari (pada) saat-saat tertentu muncul di antara Gunung Merapi dan Merbabu," ujar Pras yang mengelola Mangly Sky View sejak 2017.

Bagi wisatawan yang ingin menyewa tenda, Mangly Sky View juga menyewakannya seharga Rp50 ribu. Ada pula paket seharga Rp165 ribu untuk 4 orang dengan benefit 1 tenda doom kapasitas 4 orang, 3 matras, dan 4 sleeping bag.

"Dan fasilitas yang ada di sini ada listrik, wifi, musala, air yang langsung dari pegunungan dan tentunya toilet dan parkir," lanjut Pras.

Mangli Sky View: Tawarkan pesona matahari terbit di antara 9 gunung

Selain itu Mangly Sky View juga menawarkan beberapa paket wisata alam. Pertama, pengunjung bisa merasakan paket petik sayur sendiri, di mana pengunjung yang datang bisa langsung memanen sendiri tanaman yang ada di perkebunan sekitar sini lalu dibawa pulang.

Perkebunan sayur di lereng Gunung Sumbing yang jadi andalan adalah loncang, brokoli, cabai, kol atau kubis, dan yang baru diangkat serta pernah jaya di sini adalah tanaman kelembak. Pada saat-saat tertentu di sini bisa melihat hijaunya pohon tembakau.

Kedua, ada paket tracking mendaki Gunung Sumbing, yakni dari Basecamp Mangli. Perjalanan sekitar 6 jam sampai puncak.

"Dan untuk paket tracking itu ada di alam pegunungan ini ada yang jarak pendek, jarak menengah, ataupun jarak panjang," terangnya.

Harga tiket masuk wisata Mangly Sky View cukup terjangkau, yakni Rp10 ribu, dan untuk tiket camping Rp15 ribu per orang.

"Tidak ada perbedaan turis lokal dan mancanegara, weekend dan weekdays masih sama," kata Pras.

Mangli Sky View: Tawarkan pesona matahari terbit di antara 9 gunung

Menikmati keindahan alam Mangli belum lengkap tanpa secangkir minuman hangat. Pengunjung bisa menyeruput hangatnya teh Mangli serta berbagai macam kopi dari jenis Robusta, Arabika, atau Arabika Wine.

"Dan yang spesial adalah kami menyediakan minuman cokelat yang lezat, (namanya) Cinta Melekat," ungkapnya.

Pengelola wisata Mangly Sky View berkomitmen terus menjaga kelestarian alam sekitar. Pengunjung bisa mendengarkan suara kicau burung sejak pagi hari dan kokok ayam hutan. Di sini juga masih banyak satwa, bahkan ketika musim kemarau ada beberapa kera yang turun.

"Dan itu sangat kita jaga dengan cara yaitu melarang pemburu berburu satwa dengan membikin banner larangan berburu, kami pun ada kerja sama dengan (Pemerintah) desa dengan Perhutani dan dengan Polsek untuk mencegah perburuan itu terjadi," tegasnya.

Para pengunjung di Mangli juga bisa langsung merasakan keramahan dari warga setempat.

"Misal seandainya beliau (pengunjung) jalan (melintasi rumah-rumah penduduk) pasti masih banyak warga yang bilang 'monggo pinarak' (silakan mampir), dan apabila pengunjung pinarak (mampir) betulan itu akan kami jamu dengan selayaknya tamu," tandasnya.

Oleh: Fany Rachma, Pranata Humas Dinas Kominfo Kabupaten Magelang, Jawa Tengah