Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki notochord yang berkembang menjadi seperti batang tulang yang menyokong tulang tengkorak yang disebut dengan Columna Vertebralis. Vertebrata merupakan Sub-Filum dari Filum Chordata yang anggotanya cukup banyak dan dikenal. Vertebrata memiliki Cranium atau tulang tengkorak kepala yang melindungi otak. Oleh karena memiliki cranium, maka vertebrata disebut juga dengan craniata. Vertebrta memiliki endoskeleton yang terdiri atas tulang sejati (osteon) dan tulang rawan, tulang sejati menyusun rangka gerak utama dan tulang rawan menyusun persendian antar anggota gerak.

Berdasarkan alat geraknya, vertebrata dikelompokkan menjadi dua Super-Kelas yaitu Super-Kelas Pisces (ikan) dan Super-Kelas Tetrapoda (hewan berkaki empat). Salah satu kelompok dari Super-Kelas Tetrapoda yaitu Mamalia yang anggotanya cukup beragam dan dicirikan dengan adanya kelenjar susu pada hewan betina. Mamalia tersebar hampir di setiap kawasan, mulai dari hutan, padang rumput, lautan, gurun, hingga kawasan arktik. Tubuh mamalia umunya ditutupi oleh rambut, namun pada beberapa spesies ada yang penutup tubuhnya berupa bulu yaitu pada platypus dan berupa sisik pada trenggiling.

Evolusi Mamalia.

Mamalia pertama diperkirakan timbul pada akhir periode Triass. Mamalia berevolusi dari sekelompok hewan yang disebut dengan Therapsida (Reptil mirip Mamalia). Mamalia pertama merupakan hewan kecil yang sangat aktif dengan makanan berupa serangga. Kehidupan yang aktif tersebut berhubungan dengan kemampuannya untuk memelihara suhu tubuh yang tetap (homoitermik). Hal tersebut berkaitan dengan perkembangan jantung yang beruang empat dan pemisahan sempurna dari peredaran darah oksigen dan sistemik.

Mamalia paling awal berkembang biak dengan cara bertelur sama seperti nenek moyangnya yaitu Reptilia. Setelah anaknya menetas, mereka akan diberi nutrisi melalui susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu pada induknya.

Hingga kini, hanya ada tiga kelompok mamalia yang masih hidup, yaitu Sub-Kelas Prototheria yang beranggotakan platypus, Infra-Ordo Metatheria (mamalia berkantung), dan Infra-Ordo Eutheria (mamalia sejati). Platypus berkembang biak dengan cara bertelur, melestarikan cara reproduksi nenek moyangnya yaitu Reptilia. Meskipun platypus bertelur, ia tetap menyusukan anaknya, namun anaknya menghisap susu melalui kulit sang induk, karena platypus tidak memiliki puting susu.

Klasifikasi Mamalia.

Kelas Mamalia terbagi menjadi 29 Ordo yang tersebar luas di seluruh dunia. Mamalia sering digolongkan berdasarkan ukuran tubuhnya menjadi mamalia besar dan mamalia kecil. Mamalia kecil memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi dan rentang hidup yang lebih pendek dibandingkan dengan mamalia besar.

Rodentia merupakan Ordo dari hewan pengerat yang memiliki jumlah spesies yang paling banyak di antara seluruh Mamalia yang ada. Sekitar 2.700 spesies hewan pengerat tersebar di seluruh dunia, dan dari total seluruh mamalia, hewan pengerat memiliki persentasi sekitar 42% spesies. Salah satu famili dari Ordo Rodentia adalah Muridae. Muridae memiliki jumlah spesies terbanyak yaitu sekitar dua per tiga dari jumlah seluruh anggota ordo Rodentia. Salah satu anggota dalam famili ini yaitu tikus.

Ordo Insektivora (Eulipotyphla) masuk ke dalam mamalia kecil yang memiliki ciri ciri utama berupa bentuk gigi yang biasanya tidak terdiferensiasi, dengan ujung atas yang bulat atau runcing. Bentuk gigi dari Ordo Insektivora berbeda dengan Ordo Rodentia. Rodentia memiliki gigi depan seperti pahat (gigi seri), dengan diastema memanjang ke belakang dan permukaan gigi yang kompleks. Sebagian besar anggota yang masuk ke Ordo Insektivora memiliki moncong yang lebih runcing dari tikus dan memiliki lima jari pada kaki dengan cakar yang tajam, sedangkan hewan pengerat memiliki jari kaki depan bagian tengah yang pendek dengan kuku yang datar dan tidak tajam. Famili yang termasuk ke dalam Ordo Insektivora yaitu Famili Soricidae dan salah satu anggotanya yaitu cecurut.