Melaui akun instagram pribadi miliknya, perempuan bernama lengkap Ariestya Noormita Azhar menuturkan pengalamannya menemani sang bunda yang sedang berjuang melawan tumor di kepalanya. Tya mengatakan sang bunda pada tanggal 28 Mei mengeluh sakit kepala hebat di kepalanya. Tya dan keluarga pun memutuskan untuk membawa ibunya ke rumah sakit.

Awalnya Tya mengira ibunya terkena tipes atau DBD, namun setelah menjalani pemeriksaan darah hasilnya negatif. Begitu pun dengan pemeriksaan jantung dan paru-paru, hasilnya bagus dan hanya sedikit infeksi. Anehnya ibundanya masih mengeluh sakit di kepalanya. Akhirnya dokter menyarankan untuk CT Scan sebelum pulang ke rumah.

Saat kembali ke rumah, Tya merasa curiga ada sesuatu yang terjadi pada ibunya. "Mama kami bawa pulang ke rumah, kepala masih sakit, ngomong mulai kebalik kebalik, di situ aku mulai panik (seakan aku curiga ada masalah sm otak mama)," tulisnya.

Tya mengambil inisiatif untuk menghubungi pihak rumah sakit tempat ibunya dirawat. Tya meminta agar hasil CT Scan dikirimkan ke emailnya meskipun belum waktunya diserahkan.

Tya belum memahami hasil CT Scan tersebut. Ia akhirnya meminta bantuan teman-temannya yang berprofesi sebagai dokter untuk menjelaskan maksud hasil CT Scan tersebut. Mereka menyarankan untuk membawa ibunda Tya ke dokter bedah saraf karena ada massa di kepala ibundanya.

Tya pun terkejut dan panik,"Dan BAGAI DISAMBAR PETIR! diem aja, gemeter, ga percaya, org yg ga pernah sakit, ga pernah ngeluh, nyetir sendiri, masak juga, bersihin rumput juga, gimana bisa!?" tuturnya.

Tya memutuskan ke dokter bedah otak, mereka mengatakan sepertinya tumor namun untuk memastikan ganas atau jinaknya perlu pemeriksaan MRI dan MRA. Tumor yang ada di kepala sang ibu besarnya 5 cm, hampir mengenai mata dan harus segera dilakukan tindakan.

Tya belum memberitahu ibundanya perihal penyakit yang diderita ibundanya. Ia bersaha mencari informasi dan referensi mengenai penyakit itu. Kemudian ia mencari dokter yang ahli dalam bidangnya. Ia juga mencari rumah sakit yang tepat.

Tya pun bertemu dokter yang akan menangani ibundanya. Akhirnya ia mengajak ibundanya dan menjelaskan mengenai sakit yang diderita ibunya. Dengan kelembutan keluarganya dalam menyampaikan, sang bunda menerima cobaan itu dengan ikhlas dan tenang.

Tya menuturkan dokter yang akan menangani ibundanya telah berpengalaman menangani kasus serupa.Ia adalah Prof. Eka, President of World Federation Neurosurgical Societies XIII. Tya juga berujar bahwa rumah sakit swasta yang dipilihnya memiliki alat canggih untuk operasi ibundanya sehingga ia mempercayakan pengangkatan tumor itu di rumah sakit tersebut. Tya mengatakan tak terbesit untuk merujuk ibundanya ke luar negeri.

Hingga akhirnya waktu operasi itu tiba, dokter mencoba menenangkan Tya dan keluarga. Namun tetap saja mereka merasa cemas. Operasi berjalan selama lima jam. Dan akhirnya operasi tersebut berhasil. Dari ruang operasi, ibunda Tya dipindahkan ke ruang ICU. Setelah itu baru kembali ke ruang rawat inap.

Tya merasa bersyukur atas kelancaran operasi pengangkatan tumor ibunya. Ia berterima kasih pada pihak yang telah membantu dan mendoakan ibunya. Kini ibundanya dapat tersenyum dan berjalan. Dalam postingan yang ia bagikan mengenai kondisi ibunya, banyak warganet yang mendoakan.

"Syafakilah mamaaa.. semangaaat terus, sehat dan bahagiaaa krn bnyak yg sayang sm mamaaa ??," tutur pemilik akun @fenitarie.

"Alhamdulillah mudah2an ema dan anak2nya selalu diberikan kesehatan selalu yaa.. aamiin ema kuat bunda pun kuat ?MasyaaAllah Tabarakallah," ujar pemilik akun @mutiadr08