Ketahui 8 kualitas video film dari yang terkecil hingga terbesar

Saat hendak menonton film, pencinta film pasti ingin menonton dengan kualitas yang mumpuni. Semakin berkembang zaman, semakin terus berkembang kualitas video pada film. Berikut ini merupakan kualitas video film dari yang terkecil hingga terbesar.

1. CAM (HDCAM).

Kita mulai dari kualitas terkecil atau terburuk, yaitu file dengan format HDCAM. Pengambilan video biasa dilakukan dengan menggunakan kamera saat merekam jalannya film. Biasanya file seperti ini direkam oleh para pembajak film yang melanggar aturan bioskop untuk merekam film yang baru rilis. Kualitas suara dan gambar tentu sangat buruk, suara bercampur aduk, juga gambar video bergoyang-goyang.

2. Telesync (TS).

Hampir mirip dengan HDCAM namun telesync ini menggunakan external audio source.Gambar di atas adalah contoh telesync quality. Biasanya telesync diputar oleh bioskop yang sepi, yang memutar film dengan menggunakan proyektor khusus dengan professional camera.Telesync memberikan kualitas gambar yang lebih baik dan kualitas suara daripada HDCAM. Biasanya persentase Telesyncs adalah HDCAM yang telah dilabeli ulang.

3. Telecine (TC) & R5.

Telecine merupakan metode pengkopian film digital langsung dari pita. Kualitas suara dan gambarnya sudah lumayan baik, namun peralatan yang dibutuhkan untuk merekam telecine ini sangat jarang ditemui dan sudah menjadi langka. Standar film yang menggunakan TC juga akan di perbaiki aspect ratio nya, dengan menggunakan standar 4:3 telecine.

Untuk R5, R5 retail adalah hasil konversi film dari studio. Pada dasarnya kualitas R5 ini dibuat untuk memerangi pembajakan, sehingga dibuat DVD dengan kualitas baik, harga murah, dan hampir tidak ada cleanup di filmnya setelah melalui proses telecine.

Perbedaan paling utamanya TC dan R5 adalah telecine dikeluarkan oleh para pembajak. Sedangkan R5 dikeluarkan oleh studio yang menggunakan peralatan yang pro, profesional studio dan orang orang yang profesional. Gambar di atas adalah contoh kualitas R5.

4. Screener & DVDScr.

Kualitas screener biasanya di-copy dari video VHS yang telah resmi di-release. Ciri khas film dengan screener ini adalah masih adanya peraturan undang-undang hak cipta di awal film tersebut. Kualitasnya cukup baik karena di-copy dari sumber aslinya langsung. Sedangkan DVDSCr hampir sama dengan screener, tetapi hanya diubah ke dalam format DVD. Gambar di atas adalah contoh kualitas screener.

5. DVDRip.

DVDRip merupakan RIP dari DVD asli yang sudah beredar di pasaran. Film dengan kualitas DVDRip hanya diambil videonya saja tanpa extra feature yang terdapat dalam video asli. Kualitas DVDRip tergantung pada proses ripnya, namun kebanyakan DVDRip memiliki kualitas yang sama seperti DVD asli baik itu gambar maupun suaranya. Gambar di atas adalah contoh kualitas DVDRip.

6. DVD.

Kualitas DVD lebih baik dari DVDRip, namun hampir mirip dari segi gambar dan suara. Selain itu, juga terdapat extra feature pada video DVD. Biasa sangat diminati para pencinta film. Film berkualitas DVD banyak dijumpai di toko-toko kaset.

7. Micro HD (mHD).

Kualitas micro HD sebenarnya hampir sama dengan Bluray, hanya saja ukurannya lebih kecil. Tetapi, gambar dan audio dari kualitas micro HD tetap bagus untuk dinikmati saat menonton. Hampir mirip dengan HD, tetapi resolusi yang lebih kecil sehingga ukuran filepun juga lebih kecil dibandingkan HD.

8. Bluray HD.

Bluray merupakan kualitas terbaik dan tertinggi untuk film sekarang ini. Gambar serta audio suara yang dihasilkan dalam film ini sangat bagus. Bluray memiliki resolusi yang tertinggi yaitu 1920x1080 dan 1280x720. Untuk mengunduh film kualitas bluray, spesifikasi komputer harus tinggi dan format file berat. Jika spesifikasi komputer rendah, maka gambar dalam film akan patah-patah atau tak bisa ditonton.

Itulah delapan kualitas film dari terkecil hingga terbesar. Ada beberapa yang sering kita dijumpai dan yang mulai hilang dari peredaran. Kalau kamu, pasti nonton filmnya kualitas bluray, kan? Tentu setiap orang ingin memanjakan mata dengan kualitas video film terbaik.