Semua negara punya industri idola yang berisi ikon serta hal-hal pop untuk pangsa pasar lokal. Jepang punya "J-Pop". Korea Selatan dengan "K-Pop"-nya saat ini bahkan tidak hanya berkuasa di dalam negeri, tapi merambah ke mana-mana; tidak terkecuali Indonesia. Lalu Indonesia sendiri bagaimana? Indonesia terlihat bingung tidak tahu cara tepat mengelola industri idola atauIdol Industry ini untuk pasar lokal.

Dulu saat budaya pop Jepang mulai marak masuk ke Indonesia pasca era reformasi (awal milenium tahun 2000), "J-Pop Culture" seperti Dorama/Drama dan musik Jepang (Pop & Rock / J-Pop & J-Rock) jadi idola banyak generasi muda. Bahkan melahirkan konsep hiburan serupa dengan nuansa lokal. Cosplay, grup band musik hingga grup idol franchise seperti AKB48 merupakan hiburan yang semuanya bernuansa Jejepangan.

Kebangkitan virtual idol Jepang yang ancam eksistensi idola beneran

AKB48 (Sumber gambar: Amino Apps)

https://www.youtube.com/watch?v=lkHlnWFnA0c

Tidak lama kemudian giliran industri "K-Pop" dari Korea Selatan datang menginvasi. Berbagai drama Korea dan grup musik K-Pop masuk dan merebut perhatian publik seperti BTS dan SNSD. Mirip situasi yang dulu terjadi dari datangnya J-Pop, K-Pop menjadi bagian hiburan yang laris di Indonesia, Korea Selatan sendiri, dan berbagai negara lain. Bahkan di Amerika Serikat, yang dikenal keras untuk urusan entertainment industry itu.

Kebangkitan virtual idol Jepang yang ancam eksistensi idola beneran

SNSD (Sumber gambar: FanPop)

https://www.youtube.com/watch?v=U7mPqycQ0tQ

Bagaimana dengan kondisi industri idola terkini?

Sepertinya VTuber / Virtual Idol dari Jepang merupakan sesuatu yang sedang happening dan trending belakangan ini. Dan jika dilihat dari konsep yang mereka bawa, virtual idol mungkin dapat disebut sebagai "selebritas sempurna" yang produser bisa harapkan.

Kebangkitan virtual idol Jepang yang ancam eksistensi idola beneran

Idola Virtual (Sumber gambar: China Daily)

Mereka tidak akan neko-neko dengan permintaan nyeleneh ala seleb populer. Mereka dijamin akan aman dari berbagai skandal (seks, narkoba dll) seperti yang menghantui berbagai idola di industri ini. Mereka akan mampu menghasilkan profit jutaan dollar/ miliaran yen dan tidak akan (mampu) meminta sepersen pun dari profit tersebut.

Kenapa bisa begitu? Karena mereka adalah program komputer. Virtual YouTuber (atau VTuber).

Kebangkitan virtual idol Jepang yang ancam eksistensi idola beneran

Sosok VTuber internet (Sumber gambar: TubeFilter)

VTuber? Apa pula itu?

Sederhananya, mereka adalah karakter animasi digital. Diciptakan dengan program komputer dan dapat memerankan berbagai peran yang sebelumnya membutuhkan aktor/aktris manusia.

Bernyanyi? Menari? Mempromosikan produk? Mereka bisa melakukannya dari balik layar komputer, televisi, atau bahkan proyektor raksasa di atas panggung konser.

Kebangkitan virtual idol Jepang yang ancam eksistensi idola beneran

(Sumber gambar: Okay Geek SquareSpace)

Jepang sudah lumayan lama bergerak menciptakan idustri idola berbasis CGI/Computer-Generated Image seperti ini. Sepertinya lebih dari dua dekade lalu bahkan. Saya ingat karakter idola/idol CGI bernama Yuki Terai.

Kebangkitan virtual idol Jepang yang ancam eksistensi idola beneran

Yuki Terai (Sumber gambar: Japan Today)

Sebagai salah satu pionir idola virtual, Yuki Terai memiliki konsep standard J-Pop idol; seperti berpenampilan menarik dan menghibur lewat tarian serta nyanyian.Desain Yuki Terai diciptakan Kenichi Kutsugi untuk komik/manga Libidotahun 1997. Dengan body measurement layaknya idola (tinggi 166 cm, B/W/H 86-59-85) dan bahkan asal muasal (lahir di Chiba, Jepang), Yuki Terai menjelma menjadi idola pop. Namun bukan dalam bentuk manusia.

https://www.youtube.com/watch?v=ibjQ5nQeHaA

Populasi idola virtual terus menanjak; bahkan diklaim sudah melewati angka 9,000 sosok menurut catatan perusahaan analisa web User Local yang berbasis di Tokyo dengan rata-rata perputaran uang yang dihasilkan tiap virtual idol ini di-klaim bisa mencapai beberapa ratus juta yen per tahun.

Jadi siapa VTuber/Virtual Idol paling terkenal saat ini? Sepertinya gelar itu dipegang oleh karakter bernama Kizuna Ai.

Kebangkitan virtual idol Jepang yang ancam eksistensi idola beneran

Kizuna Ai (Sumber gambar: Wikipedia)

Kizuna Ai memiliki desain gadis muda enerjik dengan pita pink besar di rambut dan kostum menarik. Karakter ini diciptakan oleh startup bernama Activ8; yang juga memiliki 50 karakter lain selain Kizuna Ai. Kizuna Ai di-klaim memiliki followers lebih dari 6 juta yang tersebar di berbagai platform media sosial: YouTube, TikTok, Instagram dan Twitter.

Sebagai idola pop, Kizuna Ai muncul dalam berbagai tampilan. Konser/video musik (yang disiarkan lewat YouTube), muncul di iklan produk TV dan internet, jadi komentator/reviewer, dan bahkan merilis photobook seperti seorang idola J-Pop biasa.

Kebangkitan virtual idol Jepang yang ancam eksistensi idola beneran

Kizuna Ai beraksi di channel YouTube (Sumber gambar: Japan Today)

https://www.youtube.com/channel/UC4YaOt1yT-ZeyB0OmxHgolA

Singkatnya,virtual idol Kizuna Ai tidak ada bedanya dari idol-idol di industri J-Pop. Dia melakukan apa yang biasa dilakukan idol lain. Pembedanya hanya wujud. Kizuna Ai tidak berwujud manusia, tapi tampilan karakter di dalam layar.

Startup lain, Cluster, melihat potensi pengadaan live concert dari virtual idol seperti ini. Menurut CEO-nya, Naoto Kato, dalam dua tahun terakhir terlihat peningkatan signifikan. Musik akan jadi kunci penting untuk VTuber dan hiburan virtual agar populer dalam skala mainstream/pasaran klaim Kato. Perusahaannya mengadakan event dimana fans dirumah dapat menggunakan VR Headset, memakai avatar yang mewakili citra mereka di dunia virtual (ala film fiksi ilmiah Ready Player One), dan fans bisa terlibat di dalam event tersebut setelah membayar sejumlah uang.

https://www.youtube.com/watch?v=ADhr7pq632s

Tidak hanya startup, perusahaan-perusahaan mapan juga menciptakan VTuber/virtual idol mereka sendiri untuk kepentingan promosi perusahaan masing-masing. Suntory Beer, Rohto Pharmaceutical, hingga grup e-commerce raksasa DMM.com termasuk di antara mereka. Jangan lupakan perusahaan video game SEGA yang memiliki virtual idol ultra-populer "Hatsune Miku" dari program musik ciptaan Crypton, Vocaloid.Mereka populer melalui internet; yang saat ini lebih besar ketimbang televisi untuk urusan komersial periklanan.

Kebangkitan virtual idol Jepang yang ancam eksistensi idola beneran

Hatsune Miku (Sumber gambar: Otaku Mode)

https://www.youtube.com/watch?v=wJA8-Z6H5dM

Tapi bukan berarti jalan selalu mulus untuk VTuber/virtual idol melenggang di industri keras seperti J-Pop idol ini. Walau ada ribuan karakter di luar sana namun yang jadi mainstream dan menghasilkan profit besar masih dapat dihitung dengan jari. Ini merupakan tantangan untuk startup (dan perusahaan mapan) pengguna VTuber memaksimalkan utilisasi karakter virtual idol mereka agar dapat meraih popularitas merata di semua segmen konsumen.

Seperti kata bos Cluster Naoto Kato: Adalah hal penting untuk karakter VTuber/virtual idol ini agar menjadi IP mainstream, seperti misalnya Dragon Ball atau Pokemon, untuk melebarkan pangsa pasar. Jika tidak, konten VTuber/virtual idol hanya akan sampai di level pasar niche/tersendiri alias kalangan yang memang terbiasa dengan style anime Jepang saja.

Saat ini saya lihat industri kreatif Indonesia juga mulai merambah dan mengeksplorasi konsep VTuber/virtual idol ini.

Kebangkitan virtual idol Jepang yang ancam eksistensi idola beneran

(Sumber gambar: YouTube)

Dan sepertinya sudah banyak VTuber lokal bernuansa Indonesia. Tapi sepertinya belum ada yang naik tinggi ke permukaan di level seperti Kizuna Ai atau Hatsune Miku.

Atau saya yang kudet kali ya? Kamu ada informasi soal itu? Sebarin dong.