Coronavirus disease 2019 (Covid-19) merupakan virus berbahaya berasal dari negara Cina yang kemunculan pertamanya pada bulan November 2019. Hingga saat ini penyebaran virus tersebut belum terhentikan. Asal mula virus Covid-19 di Indonesia diketahui pada Jumat (14/2/2020) lewat WNI yang berasal dari Depok berdansa dengan WNA asal Jepang. WNI ini memang bekerja sebagai guru dansa dan WNA asal Jepang merupakan teman dekatnya. Pada Rabu (16/2/2020), WNI merasa tidak nyaman, sudah alami batuk sehingga berobat jalan. Pada Jumat (28/2/2020), WNI mendapatkan telepon dari temannya yang di Malaysia, dalam sambungan telepon tersebut, WNI mendapat informasi bahwa temannya yang WNA Jepang positif terinfeksi Covid-19. Pada Selasa (3/3/2020), Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama Covid-19 di Indonesia.

Dilansir dari Tribunnews.com, Rabu (7/7/2021), sudah 2.379.397 orang yang terpapar Covid-19 di Indonesia. Jumlah kematian telah mencapai 62.908 orang dan yang sembuh sejumlah 1.973.553 orang. Melihat data tersebut, masyarakat harus lebih hati-hati dan mematuhi imbauan dari pemerintah untuk menjalankan protokol kesehatan 5M, yaitu:

1. Memakai masker

2. Mencuci tangan pakai sabun

3. Menjaga jarak

4. Menjauhi kerumunan, serta

5. Membatasi mobilitas

Hal ini dilakukan oleh pemerintah untuk dapat memutus mata rantai virus Covid-19. Program vaksinasi Covid-19 telah diberlakukan pada Rabu (13/1/2021) dan bertempat di Istana Negara untuk menekan angka penyebarannya di Indonesia. Orang Indonesia yang pertama kali disuntik vaksin Sinovac adalah Presiden Joko Widodo.

Dilansir dari kompas.com, sebanyak 79,3 juta dosis vaksin Covid-19 telah masuk ke Indonesia, dari berbagai produsen vaksin dunia. Beberapa vaksin yang beredar di Indonesia, yaitu:

1. Vaksin Sinovac

2. Vaksin AstraZeneca

3. Vaksin Sinopharm.

Hal itu disampaikan juru bicara Kementerian Kesehatan untuk vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tirmzi, Minggu (2/5/2021). Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Sinovac, dari Cina yang dikirim pada (6/12/2020), disusul 1,8 juta pada akhir tahun 2020 lalu. Semua berupa vaksin jadi. Sedangkan tahap pertama vaksin AstraZeneca, datang pada (8/3/2021) lalu, sebanyak lebih dari 1,1 juta dosis vaksin, dan tahap kedua 26 April vaksin ini tiba 3,8 juta dosis. Sementara pada akhir April 2021 lalu, bulk vaksin Sinovac tiba di Indonesia dengan 6 juta dosis. Selain itu, Indonesia juga menerima vaksin buatan Sinopharm hasil pemberian pemerintah Uni Emirat Arab, yang tiba (1/5/2021) lalu, sebanyak 500.000 dosis.

Dilansir dari alodokter, vaksin Sinovac diberikan sejumlah dua dosis dengan selang waktu 14 hari untuk usia 18-59 tahun dan 28 hari untuk lansia di atas 60 tahun, dosis dalam sekali suntik adalah 0,5 ml. Vaksin Sinovac mampu memberikan perlindungan terhadap Covid-19 sebesar 65,3%.

Vaksin AstraZeneca dapat diberikan kepada orang-orang yang berusia 18 tahun ke atas. Dosis yang direkomendasikan oleh WHO untuk vaksin ini adalah 0,5 ml untuk setiap kali suntik dan diberikan sebanyak 2 kali dengan jarak 4-12 minggu untuk setiap orang. Efektivitas vaksin AstraZenea dalam pencegahan Covid-19 adalah 63,09%.

Usia yang dapat vaksin Sinopharm kisaran 18 hingga 80 tahun. Vaksin Sinopharm disuntikkan sebanyak 2 kali dengan jarak 21 hari. Dosis yang diberikan dalam sekali suntik adalah 0,5 ml. Vaksin Sinopharm mampu memberikan perlindungan terhadap Covid-19 sebesar 79,34%.

Berikut adalah efek samping yang bisa ditimbulkan dari vaksin Sinovac, AstraZenea, dan Sinopharm:

1. Nyeri kemerahan atau bengkak di tempat bekas suntikan

2. Demam

3. Badan terasa lelah

4. Nyeri otot

5. Sakit kepala

6. Mual

7. Muntah

Jika efek samping di atas tidak kunjung reda atau semakin berat, segera periksakan diri ke dokter. Sebelum melakukan vaksinasi sebaiknya menginformasikan kondisi kesehatan diri kamu, seperti:

1. Demam

2. Riwayat alergi terhadap vaksin

3. Konsumsi obat-obatan tertentu

4. Mempunyai penyakit diabetes, HIV, gangguan ginjal, autoimun, dan kardiovaskular

5. Hamil atau berencana hamil

6. Masa menyusui

Dilansir dari merdeka.com, pemerintah kembali melaporkan perkembangan data penerima vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Pada (3/7/21), 31.573.240 orang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama. Sementara penerimaan vaksinasi Covid-19 dosis kedua sudah 13.922.732 orang. Target yang dipasang pemerintah yakni 40.349.049.

Bagi yang belum mengikuti vaksinasi, segera daftarkan dirimu ke Puskesmas, Kelurahan, dan Rumah Sakit terdekat untuk mengikuti vaksinasi. Jika ingin daftar online, dapat diakses melalui website https://vaksin.loket.com

Masih jauh angka untuk mencapai target vaksinasi Covid-19. Maka dari itu diharapkan kepada masyarakat agar tidak takut untuk mengikuti vaksinasi yang disediakan oleh pemerintah supaya angka penyebaran Covid-19 di Indonesia dapat ditekan.