Siapa yang tidak ingin sukses dalam berbisnis? Bisnis sudah lama namun tidak ada perubahan yang signifikan? Mungkin strategi organisasimu harus dicek kembali dan diperbaiki.

Menurut Santosa (2018), pada era globalisasi sekarang kebutuhan masyarakat semakin banyak. Masyarakat menjadi gemar dalam melakukan pembelian. Di Indonesia contohnya, masyarakat begitu menyukai berbelanja. Ini dapat dilihat dari banyaknya mall dan perusahaan baru yang berdiri di Indonesia.

Masyarakat di Indonesia begitu konsumtif. Hal ini membuat perusahaan saling bersaing untuk menciptakan produk berkualitas dan mampu menarik minat masyarakat. Persaingan dalam bisnis sangatlah ketat. Dengan era globalisasi seperti sekarang ini persaingan terjadi tidak hanya antar perusahaan dalam negeri saja, persaingan pun juga terjadi dengan perusahaan luar negeri.

Perusahaan asing pun semakin senang untuk melirik pasar di Indonesia yang mereka anggap masyarakatnya sangat konsumtif. Maka perusahaan harus mampu menciptakan terobosan baru yang strategis agar menarik minat masyarakat serta dapat merebut pangsa pasar. Para pemimpin perusahaan juga harus jeli melihat faktor-faktor tersebut, apakah akan menguntungkan atau justru akan merugikan perusahaan tersebut.

Intip rahasia di balik suksesnya suatu perusahaan

Strategi merupakan pola dari suatu tujuan, atau target utama perusahaan, dan kebijakan serta rencana perusahaan untuk mencapai tujuan yang dinyatakan sedemikian rupa diketahui kondisi perusahaan saat ini dan kondisi yang diinginkan di waktu yang akan datang (Subhash dalam Karsam, 2017). McShane dan Glinow (2009) menjelaskan bahwa dalam sebuah organisasi diperlukan yang namanya strategi. Strategi organisasi mengacu pada cara organisasi memposisikan dirinya sehubungan dengan kepentingannya, sumber daya, kemampuan dan misi organisasi tersebut. Strategi tidak hanya identik dalam hal pemasaran, namun bisa juga dalam strategi meminimalisir pengeluaran dan meningkatkan pendapatan.

Contohnya persaingan antar perusahaan retail furnitur rumah tangga, Ace Hardware dan IKEA. Keduanya bergerak di bidang furnitur untuk keperluan rumah dan menjual dengan sistem retail yang memiliki persaingan yang ketat di Indonesia. Tentunya dalam persaingan yang ketat setiap perusahaan mempunyai suatu strategi yang bisa menarik perhatian konsumen.

Seperti yang dilansir dalam artikel Harvard Business, Jarrett dan Huy (2018) mengatakan, bahwa pada awal merintis kariernya, Ingvar Kamprad selaku founder IKEA pernah merasakan hectic-nya persaingan. Ketika katalog IKEA pertama keluar pada tahun 1951, banyak pengecer memiliki model bisnis yang serupa. Untuk menghancurkan kaum pemula, pesaing IKEA memulai perang harga yang hampir memaksa IKEA untuk gulung tikar.

Intip rahasia di balik suksesnya suatu perusahaan

Dapat dibayangkan apa yang terjadiapabila IKEA tidak segera merancang strategi yang lain. Kompetitor senior akan terus berusaha menghancurkan pesaingnya yang pemula dengan segala cara. Kondisi inilah yang memungkinkan organisasi merancang strategi.

IKEA merancang strategi dengan membuka sebuah ruang pertunjukan kecil di kota kecil Almhut, di Swedia pada tahun 1953. Harapannya adalah pelanggan akan melihat dan membandingkan perabotan. Inilah langkah awal IKEA dalam memberikan ciri khas.

Seiring mengikuti perkembangan, kini IKEA telah terkenal dengan perabotan flat pack buatan Allen, khas Swedia, dan rute belanja labirin di dalam ruang, hal tersebut tentu menghasilkan formula keunikan tersendiri. IKEA juga memberikan penawaran berbeda yaitu perabotan rumah murah yang terjangkau.

Berkaca juga pada sejarahnya dahulu karena sistem pelayanannya lama, kini IKEA menerapkan sistem mandiri pada konsumennya. Saat pembeli meninggalkan showroom, mereka mengambil barang-barang yang dikemas rapi dari gudang, meletakkan kotak di troli, dan membawanya ke kasir sendiri.

Haldi atas membicarakan strategiuntuk menarik konsumen dan inovasi guna mendapatkan ciri khas tertentu. Di sisi lain IKEA juga memiliki teknik strategi dalam hal menekan biaya produksi/pengeluaran dan meningkatkan pendapatan, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Masih dilansir dalam Harvard Business, IKEA juga memiliki strategi pembuatan dan model bisnis yang unik. Sementara produk IKEA dirancang di Swedia, sebagian besar diproduksi di negara-negara berkembang untuk menghemat biaya. Untuk sebagian besar produknya, perakitan akhir dilakukan oleh konsumen yang menghemat ruang dan menyederhanakan proses pembuatan serta mengurangi biaya.

Kesimpulannya, strategi pemasaran, teknik pendapatan dan yang lainnya adalah faktor utama. Karena apabila strategi suatu perusahaan lemah, akan dipastikan perusahaan tersebut tidak bisa bertahan dalam persaingan. Dasar dari pengembangan strategi bersaing mencakup pemikiran bagaimana perusahaan akan bersaing dan memberikan pertahanan yang baik untuk menghadapi persaingan global, sedangkan perusahaan yang tidak merespon kondisi persaingan secara efektif maka tidak akan berhasil dan mengalami kemunduran (Porter dalam Wibowo, Handayani, dan Lestasi, 2017).

Membuat dan memikirkan strategi adalah keharusan bagi siapa pun yang tergabung dalam sebuah organisasi. Teamwork yang baik sangatlah diperlukan. Mengutip motto dari IKEA, di mana setiap orang didorong untuk berpikir setiap hari bagaimana mereka dapat memperbaiki perusahaan dan melakukan inovasi berkelanjutan dalam layanan pelanggan dan produk.