Bullying adalah suatu tindakan negatif yang dilakukan secara berulang-ulang di mana tindakan tersebut sengaja dilakukan dengan tujuan untuk melukai dan membuat seseorang merasa tidak nyaman. Kasus bullying yang kerap terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia kian memprihatinkan. Hasil kajian Konsorsium Nasional Pengembangan Sekolah Karakter tahun 2014 menyebutkan, hampir setiap sekolah di Indonesia ada kasus bullying, meski hanya bullying verbal dan psikologis/mental. Kasus-kasus senior menggencet junior pun terus bermunculan.

Berikut ini merupakan beberapa dampak psikis anak akibat bullying:

1. Rasa cemas berlebihan dan kesepian.

Konsep diri sosial korban bullying menjadi lebih negatif karena korban merasa tidak diterima oleh teman-temannya. Selain itu dirinya juga mempunyai pengalaman gagal yang terus-menerus dalam membina pertemanan, sehingga menimbulkan rasa cemas berlebihan ketika hendak berteman.

2. Membenci lingkungan sosialnya dan enggan ke sekolah.

Korban akan merasa takut dan membenci lingkungan sekolahnya karena telah merasakan pengalaman menyakitkan di sana. Pengalaman menyakitkan itu selalu menghantui pikirannya tentang tempat kejadian itu terjadi dan hal itu akan sangat menyakitkan bagi korban.

3. Kesulitan konsentrasi.

Karena merasa takut berkepanjangan dan depresi, korban bullying akan kesulitan berkonsentrasi dalam melakukan segala hal, terutama dalam belajar.

4. Merasa rendah diri dan tidak berharga.

Korban akan menyalahkan dirinya sendiri, dia berpikir bahwa ada yang salah pada dirinya sehingga tidak dapat diterima oleh teman-temannya. Hal ini akan menimbulkan sikap tidak mencintai dirinya sendiri sehingga dia menjadi rendah diri dan merasa tidak berharga.

5. Trauma.

Korban bullying akan membawa perilaku atau pengalaman menyakitkan itu sampai dewasa. Hal ini kemudian akan berpengaruh negatif pada kemampuan mereka untuk membangun dan memelihara hubungan baik dengan orang lain.

6. Keinginan untuk bunuh diri.

Korban akan merasa tidak dibutuhkan dan ingin mengakhiri hidupnya. Dalam pikirannya jika dia mati semua masalah akan selesai dan tidak akan merasakan perasaan tersebut terus menerus.

Sebagai orang dewasa kita harus melakukan tindakan untuk mencegah terjadinya bullying:

- Memberikan pemahaman tentang bullying dan dampaknya.

- Memberi saran mengenai caracara menghadapi bullying.

- Memberikan teladan lewat sikap dan perilaku.

- Membekali anak dengan kemampuan untuk membela dirinya sendiri.

- Upayakan anak agar memiliki kemampuan bersosialisasi dengan baik.