Transportasi umum menjadi sarana utama transportasi bagi warga Jakarta. Hal itu seiring meningkatnya populasi penduduk di Jakarta, apalagi penuduk Jakarta kini sudah mencapai 10 juta lebih, belum lagi jutaan lainya yang datang setiap hari memakai, motor, mobil, dan transportasi umum lainya. Dengan ini populasi penduduk di Jakarta ini pun membuat kendaraan pribadi semakin membludak.Maka dari itu, kini banyak sekali alat transportasi umum yang sudah disediakan, seperti angkot, bis, taxi, dan KRL. Ngomong-ngomong soal KRL, kamu tahu gak sih apa bedanya KRL, LRT, dan MRT? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

1. KRL.

Ini perbedaan antara MRT, LRT, dan KRL

Kereta Rel Listrikyang disingkatKRL merupakankereta relyang bergerak dengansistem propulsi motor listrik.KRL memiliki kecepatan jarak tempuh hingga 90 km/jam, terdiri dari 8 hingga 10 gerbong yang berisikan gerbong khusus perempuan untuk gerbong depan dan belakang kereta, dan sisanya gerbong campuran antara perempuan dan laki-laki. KRL ini memiliki kapasitas hingga 2.000 penumpang lho.

Di Jakarta, KRL adalah moda transportasi tertua di antara LRT dan MRT. KRL tidak hanya beroperasi di dalam Kota Jakarta saja, tetapi juga memiliki jalur hingga Jabodetabek. Penumpang KRL di Jakarta cukup banyak mencapai 950 ribu per hari dengan 6 jalur dan 80 stasuin di Jabodetabek. Dan untuk jalurnya sendiri, KRL memiliki jalur layang dan atas tanah.

2. LRT.

Ini perbedaan antara MRT, LRT, dan KRL

Lintas Rel Terpaduatau disingkatLRTadalah salah satu sistemKereta Api Penumpang yang beroperasi dikawasan perkotaan.LRT Jakarta berlokasi di wilayah DKI Jakarta. Fase I LRT Jakarta menghubungkan Kelapa Gading dengan velodrome (Rawamangun) dan akan diteruskan sampai Tanah Abang. Lebih modern dari KRL, LRT memiliki bodi ramping dan terdiri dari 2-3 gerbong. Desain LRT di dunia bermacan-macam, ada yang mirip trem dan ada pula yang mirip kereta konvensional.

LRT memiliki kecepatan yang sama seperti KRL, yaitu 90 km/jam. LRT memiliki kapasitas hingga 600 penumpang. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan Light Rail Transit (LRT) Jakarta rute Velodrome-Kelapa Gading bisa mengangkut hingga 14.255 penumpang per harinya. LRT ini memiliki jalur laju layang.

3. MRT.

Ini perbedaan antara MRT, LRT, dan KRL

Dan yang terakhir, MRT Jakarta, singkatan dariModa Raya Terpadu Jakarta adalah sebuah sistem transportasitransit cepatmenggunakankereta rel listrikdiJakarta. Proses pembangunan telah dimulai pada tanggal 10 Oktober 2014 dan diresmikan pada 24 Maret 2019.

Setelah uji coba tanggal 26 Februari lalu, MRT Jakarta jadi ramai banget dibicarakan sama orang-orang. Buat kalian yang belum nyobain MRT, kalian bisa langsung aja dateng ke stasiun MRT Lebak Bulus dan tujuan akhir di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (ray/ray). MRT memiliki kecepatan yang lebih kencang dibanding LRT dan KRL, yaitu hingga 110 km/jam. MRT memiliki 6 gerbong, dan mempunyai kapasitas penumpang hingga 1.950 orang. Target yang ingin dicapai oleh PT. MRT Jakarta setelah peresmiannya adalah 65.000 penumpang per hari hingga akhir tahun 2019. Dari segi kecepatan, MRT menduduki posisi teratas, disusul oleh KRL, dan kemudian LRT. MRT beroperasi di bawah tanah, sedangkan LRT memiliki jalur rel layang dan KRL dengan jalur di atas permukaan tanah.

Jadi gimana? Buat kalian yang tinggal di Jakarta, lebih suka naik MRT, LRT, atau KRL nih guys.