Batu besar 'Oumuamua mencuri perhatian para ilmuwan dalam setengah tahun terakhir ini. Objek yang memiliki panjang 800 meter dan lebar 80 meter, dan terlihat seperti cerutu panjangsangat tidak biasa untuk benda sebesar ini. Ketika meninggalkan tata surya, para ilmuwan memperhatikan bahwa benda itu mengalami percepatan dan menimbulkan pertanyaan besar tentang apa yang mungkin mendorongnya hingga melaju melalui ruang angkasa. Avi Loeb di Harvard menyimpulkan 'Oumuamua adalah pesawat ruang angkasa buatan yang dibungkus dengan bahan layar surya dan dipercepat dengan cara tertentu.

Tapi benarkah demikian? Banyak ilmuwan yang setuju dengan pendapat ini namun tak sedikit juga yang memiliki pandangan yang berbeda.Menurut kesimpulan dari studi review baru yang diterbitkan di Nature Astronomy, outgassing (pengeluaran material gas yang disebabkan oleh panas matahari) merupakan penjelasan yang sepenuhnya masuk akal atas terjadinya akselerasi batu besar ini.

Mengenai bentuknya yang tak biasa, Michele Bannister, astronom planet dari Queen's University Belfast dan penulis utama makalah baru ini, mengatakan bahwa objek ini tampak seperti planetesimal blok bangunan sebuah planet. Menurutnya sistem planet akan membuat triliunan demi triliunan hal-hal seperti ini, jadi masuk akal bahwa akhirnya kita bisa melihat hal itu sampai di sistem kita.

Makalah baru melibatkan sekelompok 14 ilmuwan, semua dengan berbagai bidang keahlian yang membentang antara ilmu planet, pembentukan planet, struktur dan pergerakan objek melalui ruang antarbintang, dan banyak lagi. Mereka mempertimbangkan beberapa fenomena berbeda yang mungkin telah memaksa 'Oumuamua melakukan kunjungan ke sistem kita, termasuk skenario di mana raksasa gas mengeluarkannya dari sistem bintang lain.

Namun demikian para ilmuwan mengaku masih cukup banyak waktu yang dimiliki untuk bisa terus melakukan pengamatan dan penelitian lebih detail. Ke depan akan lebih banyak perangkat yang bisa dilibatkan, salah satunya Teleskop Survei Sinoptik Besar (LSST), yang akan melihat berkas cahaya pertama dari Chili Utara pada tahun 2020, pada dasarnya akan dapat mengamati pergerakan benda-benda seperti yang terjadi di langit malam.

Kami berharap kami akan dapat menggunakannya untuk mencari 'Oumuamua baru per tahun, kata Bannister. Menurutnya itu akan sangat membantu mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang batu ini.