Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Keanekaragaman antar satu daerah dengan yang lain menjadikan negara Indonesia penuh dengan ciri khas.

Budaya merupakan suatu hal yang luas dan kompleks. Setiap individu memiliki budaya mereka sendiri yang sudah melekat dan menjadi satu kesatuan.

Budaya tidak hanya terbentuk dalam sekejap, melainkan melalui proses yang panjang dan ketika berbagai budaya ini menyatu tercipta suatu keindahan. Masyarakat yang heterogen dan multikurtural menjadi tantangan tersendiri untuk bisa terhindar dari diskriminasi antar budaya.

Setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk bisa merasakan perkembangan global. Ketika berpindah ke suatu daerah baru, tentunya ada perbedaan budaya yang muncul. Perbedaan ini bisa mengarah pada suatu hal positif tapi juga ke arah yang negatif seperti halnya diskriminasi.

Persatuan bangsa masih sering dinodai oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan kurangnya toleransi. Apabila masyarakat tidak meningkatkan kesadaran akan pentingnya saling menghargai, permasalahan seperti ini akan terus bermunculan dan bisa menimbulkan perpecahan di dalam bangsa sendiri.

Budaya adalah bentuk pemikiran dasar yang diciptakan oleh suatu kelompok tertentu yang terintegrasi dan diturunkan dari generasi ke generasi (Sumarto, 2019). Sedangkan diskriminasi budaya adalah perilaku mengucilkan, membatasi atau bahkan kebencian yang ditujukan kepada seseorang atau kelompok atas dasar perbedaan dalam nilai-nilai budaya dan keyakinan (Writer, 2020).

Diskriminasi biasanya dialami oleh para minoritas di suatu wilayah. Menurut Pratama (2020), diskriminasi biasanya disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut.

1. Prasangka.

Merupakansuatu emosi negatif terhadap suatu pihak baik individu ataupun kelompok yang disebabkan oleh perbedaan kelompok tertentu. Prasangka biasanya muncul karena agresi dengan tujuan untuk mendapatkan kekuasaan

2. Stereotip.

Pandangan subjektif tertentu mengenai suatu kelompok atau budaya lain yang belum tentu hal tersebut benar. Stereotip ini menciptakan penilaian negatif pada suatu kelompok yang bisa menimbulkan perasaan terasingkan dari masyarakat.

Masih sedikit masyarakat yang sadar akan besarnya dampak diskriminasi pada psikologis seseorang. Prasangka atau bentuk diskriminasi lainnya bisa menimbulkan perilaku kekerasan di lingkungan masyarakat (Noor, 2020). Mereka menganggap perilaku atau ucapan tersebut adalah hal yang biasa dan wajar. Padahal, efek kepada korban bisa menyebabkan stres bahkan depresi.

Permasalahan diskriminasi harus segera diatasi karena akan menciptakan kualitas dan lingkungan masyarakat yang tidak sehat. Terlebih efek ke individu sangat besar sehingga diperlukan langkah untuk menghindari terjadinya diskriminasi, yaitu sebagai berikut.

1. Menghormati dan menghargai perbedaan baik budaya, ras, ataupun etnis.

2. Meningkatkan kesadaran bahwa setiap individu memiliki hak dan kebebasan.

3. Membiasakan diri untuk menggunakan kata-kata positif.

4. Menumbuhkan jiwa nasionalisme.

5. Tidak membiasakan diri untuk menilai orang lain dari penampilan saja.

Di zaman yang sudah semakin maju dan berkembang, kita sebagai individu juga harus terus belajar dan memperbaiki diri, meningkatkan kemampuan serta rasa empati, dan toleransi antar masyarakat di Indonesia. Jangan takut untuk bersuara ketika melihat adanya diskriminasi atau menjadi korban diskriminasi. Hal ini bisa dimulai dari diri sendiri dan berkembang ke lingkungan sekitar agar tercipta masyarakat Indonesia yang positif dan harmonis.