Manusia merupakan makhluk sosial yang berarti manusia tidak dapat hidup sendiri. Dengan begitu manusia akan berinteraksi dengan sesama manusia lainnya. Dalam proses berinteraksi terdapat komunikasi antara satu dengan yang lainnya.

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari pemberi pesan kepada yang menerima pesan. Pesan yang disampaikan terkadang tidak sesuai dengan yang diharapkan, hal ini terjadi karena kegagalan dalam berkomunikasi. Orang terkadang tidak memperhatikan caranya berbicara kepada orang lain. Kesadaran akan cara berbicara yang benar ini sangat rendah. Bukan hanya soal etika, tetapi bagaimana pesan yang ingin disampaikan dengan baik saja masih susah dilakukan.

Kegagalan komunikasi biasanya menyebabkan kesalahpahaman yang bisa menyebabkan pertengkaran. Kalau dalam pembicaraaningin tidak ada kesalahpahaman, maka hindarilah penyebab kegagalan komunikasi.

Berikut ini beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya kegagalan komunikasi. Yuk, pahami bersama.

1. Penyampaian yang buruk.

Kunci terjadinya komunikasi adalah apa yang disampaikan itu benar-benar diterima oleh lawan bicara. Jika pesan tidak sampai, maka komunikasi yang dilakukan gagal. Kesalahpahaman biasanya terjadi karena beberapa faktor, salah satunya penyampaian yang terburu-buru. Usahakan memperlambat kecepatan agar lawan bicara lebih mudah menangkap.

2. Tidak mau mendengarkan.

Kita tahu tidak banyak orang mau menjadi pendengar yang baik. Padahal, sebuah pembicaraan harus terjadi dialog agar tidak buntu. Ego yang tinggi menghalangi seseorang untuk mendengarkan. Ia memaksa orang untuk bebicara terus-menerus dan orang lebih menurutinya. Ketika kita mengambil sikap untuk mulai mendengarkan, maka kita sedang membuka jalan untuk terciptanya suatu hubungan yang sangat potensial.

3. Tidak merespon dengan baik.

Perbincangan akan berlanjut asyik jika respon kita menunjukkan antusiasme. Jika seseorang bercerita tentang pengalamannya, jangan sekadar mengangguk atau menjawab dengan kalimat singkat. Terbukalah dan katakan apa yang kita pikirkan. Ekspresikan perasaan dengan penuh antusiasme.

4. Memotong pembicaraan.

Faktor selanjutnya ialah memotong pembicaraan. Jika kita melakukan itu, maka lawan bicara dapat merasakan ketidaknyamanan. Biarkan lawan bicara kita menghabiskan terlebih dahulu apa yang ingin disampaikan. Itu adalah salah satu bentuk penghargaan pada lawan bicara. Carilah keseimbangan antara mendengarkan dan berbicara.

5. Merasa selalu benar.

Orang tidak akan terkesan jika kita selalu ingin merasa benar dalam setiap pembicaraan. Sering kali pembicaraan bukan betul-betul sebuah diskusi, malah terdengar seperti ceramah agama atau pembacaan putusan hakim. Maka sebaiknya kita harus memberi waktu kepada lawan bicara untuk menyampaikan argumentasinya. Usahakan kita menerima argumentasi tersebut tanpa memperdebatkannya.

6. Kehabisan topik.

Topik adalah bahan utama yang akan dibahas dalam perbincangan. Namun, orang sering kehabisan topik untuk dibicarakan dengan lawan bicaranya. Jika kita kehilangan topik, maka usahakan untuk membicarakan tentang sesuatu yang berada di sekeliling kita. Mungkin tentang cuaca, iklim atau apapun saja yang memungkinkan untuk dibicarakan.

7. Berbicara yang aneh.

Topik pembicaraan yang harus kita hindari adalah membicarakan sesuatu yang aneh atau sesuatu yang negatif. Sebaiknya kita membicarakan tema-tema yang positif karena orang-orang akan senang bebicara kepada kita jika selalu memberikan energi positif dalam setiap kata-kata yang kita keluarkan.

8. Terlalu banyak bertanya.

Meskipun bertanya bagian dari antusiasme dalam sebuah dialog, akan tetapi terlalu banyak bertanya adalah sikap yang egois. Terlalu banyak berbicara menyebabkan kita seperti sedang mengintrogasi lawan bicara yang membuat mereka tidak nyaman. Dalam dialog, yang terpenting adalah terbangunnya pertanyaan dan pernyataan. Gabungkan antara pernyataan dan pertanyaan sehingga dialog benar-benar hidup dan hubungan dapat terjalin.

Apabila kita pernah melakukan kesalahan yang menggagalkan komunikasi seperti di atas, maka mulai sekarang kita harus menghindarinya. Oleh sebab itu, kita memang harus memperbaiki cara berkomunikasi dengan bicara yang tepat dan kuat. Ada pepatah yang mengatakan orang yang pandai berkomunikasi adalah orang yang bisa menaklukkan dunia.