Tahukah kamuapa itu halo effect? Sebelum membahasa mengenai halo effect, sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu asal mula halo effect ini muncul. Nah, sebenarnya halo effectmerupakan istilah yang diperkenalkan oleh seorang tokoh psikolog pada tahun 1920 berasal dari Amerika yang bernama Edward L. Thorndike. Istilah halo effect ini merujuk kepada bias yang dapat memengaruhi bagaimana cara seseorang dalam menafsirkan suatu informasi terhadap orang lain. Ia juga mengatakan bahwa seseorang cenderung menciptakan sebuah kesan secara keseluruhan mengenai kepribadian atau karakteristik berdasarkan salah satu sifatnya yang tidak terkait. Bias ini dapat menilai penilaian secara subjektif dengan menghasilkan persepsi positif ataupun perspektif negatif terhadap seseorang. Dari penilaian subjektif tersebut dapat menimbulkan berbagai konsekuensi pada kemampuan berpikir secara kritis mengenai penilaian sifat pada seseorang (Oktriwina, 2020). Oleh sebab itu kita perlu tahu nih bagaimana halo effect ini dapat muncul dan bagaimana cara mengatasinya dalam suatu pekerjaan.

Kita perlu mengetahui nih bahwa bias kognitif terjadi secara wajar karena manusia terlahir memang memiliki tendencies atau kecenderungan akan adanya keyakinan terhadap moral atau sosialnya masing-masing. Dari hal tersebut muncul berbagai asumsi negatif jika kita dihadapkan dengan adanya suatu hal yang "melanggar" atau bahkan "berbeda" dari keyakinan yang kita percaya, hal tersebut sangatlah wajar. Oleh karena itu, kita harus belajar menjadi pribadi yang lebih open-minded dengan cara menghargai antar sesama makhluk hidup karena manusia merupakan makhluk sosial yang mana setiap individu itu unik dan berbeda. Selain itu juga, kita harus mengetahui bahwa setiap orang memiliki nilai-nilai pribadi serta asumsi pribadinya sendiri dan hal tersebut merupakan tindakan yang paling bijaksana untuk dapat hidup dalam bermasyarakat (Rafisna, 2020).

Apabila dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, sebenarnya hal tersebut dilakukan secara tidak sadar. Sebagai contoh yaitu ketika kita pertama kali bertemu dengan seseorang secara tidak sadar kita menilai seseorang dengan cara berbicara, berpakaiannya, maupun berbagai karakteristik lainnya. Menurut para ahli, halo effect didefinisikan sebagai pengaruh umum penilai kepada yang dinilai terhadap kesan pertama pada peringkat kualitas rate pada orang tertentu (Deesler, 2020). Sebenarnya halo effect ini sama dengan first impresssion yang mana hal tersebut dapat bernilai positif maupun negatif terhadap orang baru yang dikenalnya saat pertama kali bertemu.

Dalam dunia kerja, ternyata halo effect sangat berpengaruh terhadap penilaian kinerja seseorang. Contohnya yaitu ketika seorang karyawan melakukan pekerjaan di bidang tertentu dengan hasil yang baik, manajer cenderung percaya untuk memberikan pekerjaan lain terhadap dirinya meskipun di bidang yang berbeda. Padahal, hasil pekerjaan karyawan tersebut di bidang yang lain belum tentu akan sama baiknya dengan yang pernah ia kerjakan pada pekerjaan sebelumnya. Mengapa demikian? Karena semua akan tergantung pada potensi dan skill yang dimiliki oleh karyawan itu sendiri (Junaidi, 2021).

Begitu pun sebaliknya, jika seorang karyawan mempunyai bentuk tulisan yang buruk serta acak-acakanakan disimpulkan bahwa ia termasuk orang yang pastinya akan acak-acakan dalam segala hal terutama dalam pekerjaannya walaupun kenyataannya tidak demikian. Tidak semua hal negatif terdapat di dalam diri kita itu akan memengaruhi hal lainnya. Kita juga tidak bisa melabeli seseorang dengan hal yang buruk terus menerus, pasti di dalam dirinya terdapat hal positif. Mungkin tulisan karyawan tersebut acak-acakan, namun untuk urusan lainnya seperti disiplin waktu ia sangat unggul dibandingkan karyawan lainnya.

Oleh karena itu halo effect di tempat kerja ini perludiatasi supaya tidak mengganggu penilaian secara subjektif, berikut ini caranya.

1. Jangan terlalu cepat menyimpulkan.

Ketika bertemu dengan seseorang pada pertama kali, mungkin kita akan kesulitan untuk tidak memberikan penilaian pada orang tersebut. Akan tetapi, kita dapat mencoba dengan bersikap lebih kritis terhadap penilaian pertama yang harus kita bangun.Bisa jadi hal tersebut dapat membuat penilaian secara objektif, dan kita tidak harus menyimpulkan dengan segera tentang penilaian kepada seseorangsaat pertama kalibertemu.

2. Memberikan kesempatan yang sama kepada karyawan lain.

Selanjutnya yaitu dengan memberikan kesempatan yang sama kepada karyawan lain, sehingga tidak ada perbedaan antar sesama karyawan.Maksudnya yaitu dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada orang lain supaya dapat berkembang dengan baik dalam kariernya. Di sisi lain karyawan merasa adil terhadap perlakuan perusahaan karena tidak adanya perbedaan antar sesama karyawan.

Jadi, penilaian awal terhadap orang lain yang disebut dengan halo effect ini memengaruhi penilaian awaldan hanyalah sebuah subjektif belakasehingga tidak seharusnya diberikan seutuhnya kepada oranglain saat pertama kali bertemu. Nah, dari sini kita dapat mengetahui dan belajar untuk menilai seseorang lebih objektif lagi, terutama di lingkungan pekerjaan.