Siapa sangka daun jelatang, daun yang dikenal bikin gatal ini mengandung banyak khasiat. Dalam kamus KBBI online, jelatang diartikan sebagai tumbuhan yang daunnya dapat menimbulkan rasa gatal pada kulit apabila tersentuh(KBBI, 2020). Daun jelatang sangat ditakuti oleh para pendaki gunung karena dapat mengakibatkan gatal-gatal dan panas. Rasanya seperti ditusuk-tusuk, semakin digaruk semakin perih, oleh karenya disebut dengan daun penyengat (Bonekpacker, 2016).

Dikenal bikin gatal, jelatang ayam terbukti mengandung antibakteri

Foto: Daun Jelatang Kec. Mlati Sleman (Dok. Pribadi, 2020)

Masyarakat mengenal jelatang ada tiga, berdasarkan sengatannya ada jelatang ayam (low), jelatang kambing (medium), dan jelatang kerbau (high) (Bonekpacker, 2016). Dalam buku The Plant List, jelatang dikategorikan ke dalam famili Urticaceae (The Plant List, 2020). Sinonim jelatang ayam adalah Schychowskiainterrupta(L.) W. Wight dan UrticainterruptaL. Bunga biseksual. Backer melaporkan terdapat tujuh anggota Laportea (jelatang), yang ditemukan di Jawa, yaitu L. terminalis, L. decumana, L. peltata, L. sinuata, L. ardens, L.microstigma, dan L. stimulans (Backer and van den Brink, 1968).

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2020, daun jelatang ayam memiliki ciri sebagai berikut: Daun tunggal, tepi daun serratus (bergerigi), ujung acuminatus (meruncing), susunan daun spiral, division and branching: pinnatifid, basal cordate, bentuk cordatus (jantung) atau deltoid (segitiga). Batang herba, berwarna merah/ungu/merah kehijauan, bercabang, percabangan aksiler (di ketiak daun), dan tinggi 12 cm. Akar tunggang dan bulu-bulu akar kecil. Bunga majemuk, biseksual, perbungaan berada pada lateral (aksiler), bentuk bunga panikel.

Dikenal bikin gatal, jelatang ayam terbukti mengandung antibakteri

Foto: Batang dan Bunga Jelatang Ayam

Daun jelatang dari Papua mengandung alkaloids, glycocides, steroids/ triterpenoids (Simaremare, 2017). Melansiri dalam Deherba, daun jelatang memiliki sejumlah khasiat sebagai berikut: (1) membantu detoksifikasi karena mengandung flavonoid; (2) memperbaiki sirkulasi darah karena mengandung zat besi, vitamin C; (3) memiliki kemampuan diuretik dalam memperbaiki fungsi ginjal; (4) anti pembengkakan; (5) memperbaiki kesehatan reproduksi wanita; (6) antibiotik alami (Wijaya, 2020). Hasil penelitian ekstrak daun jelatang ayam dapat menghambat pertumbuhan S. aureus, pada konsentrasi zona bening 5 x 104 yang membentuk 9 mm dengan kategori sedang. Semakin banyak konsentrasi ekstrak daun jelatang maka semakin banyak pula energi obstruksi (Safitri et al., 2018).