Pernahkah kamu merasa kecewa dengan diri sendiri? Pasti pernah, karena manusia pada dasarnya mengalami permasalahan dan masa sulitnya. Rasa amarah yang muncul ketika sedang merasa jatuh membuatmu menjadi terpaku pada hal-hal negatif yang ada dalam dirimu. Pemikiran seperti ini yang dapat memperburuk keadaan.

Menumbuhkan self compassion bisa menjadi suatu hal yang baik untuk berdamai dengan diri sendiri. Berawal dari menerima rasa sakit, lalu ingin memusnahkan atau setidaknya meringankan hal tersebut demi kesehatan mental pada diri sendiri.

Apa sihself compassion itu?

Menurut Neff, Rude, dan Kirkpatrick (2007), self compassion adalah suatu bentuk penerimaan diri yang sehat. Self compassion merupakan suatu sikap terbuka terhadap aspek-aspek diri sendiri dan kehidupannya yang tidak disukai. Dalam membentuk self compassion seseorang diperlukan tiga komponen dasar yang saling berinteraksi, yaitu self kindness, common humanity, dan mindfulness.

Tiga komponen self compassion.

Kristin D. Neff, Ph.D mengatakan bahwa ada tiga elemen dalam self compassion, yaitu sebagai berikut.

1. Self kindness vs self judgement.

Self kindness merupakan komponen yang menjelaskan pemahaman bahwa diri sendiri berhak untuk mendapatkan kebaikan juga kepedulian bukan hanya dari orang lain. Ketika menghadapi rasa sakit dan merasakan kekurangan dalam diri sendiri, kita perlu untuk memahami perasaan diri sendiri dengan tidak menyakiti dan tidak mengritik diri secara berlebihan ketika menghadapi masalah. Self kindness mengajarkan bahwa kita pantas untuk mendapatkan rasa bahagia, kepedulian, kasih sayang walaupun dalam perasaan yang tidak baik.

Self judgement merupakan sikap merendahkan dan mengritik sendiri secara berlebihan terhadap aspek-aspek yang ada di dalam diri dan kegagalan yang dialami. Individu yang memiliki self judgment cenderung menolak perasaan mereka, pemikiran, dorongan, dan tindakan-tindakannya. Self judgment terjadi secara natural, sehingga terkadang individu tidak menyadari bahwa dirinya memiliki self judgment yang berasal dari rasa sakit atas kegagalan yang diderita.

2. Common humanity vs isolation.

Common humanity adalah individu yang memandang kesulitahn dalam hidup dan kegagalan merupakan bagian yang dialami oleh semua orang. Individu mampu mengetahui bahwa akan ada kegagalan dan juga keberhasilan. Individu akan mengakui bahwa dirinya tidak sempurna.

Isolation adalah individu yang merasa terpisah dari orang lain karena rasa sakit atau frustrasi yang dideritanya. Individu yang mengalami isolation merasa dirinya sendirian ketika mengalami kegagalan, dan cenderung merasa orang lain dapat mencapai sesuatu dengan lebih mudah dari dirinya. Individu yang mengalami isolation, akan melihat ketidaksempurnaan dan kegagalan adalah sesuatu yang memalukan dan sering kali bersikap menarik diri dan merasakan kesendirian untuk bertahan menghadapi kegagalan atau penderitaan.

3. Mindfulness vs over identification.

Mindfulness adalah menerima tanpa menghakimi terhadap apa yang terjadi. Konsep dasar mindfulness adalah melihat segala sesuatu seperti apa adanya dalam artian tidak dilebih-lebihkan atau dikurangi.

Over identification adalah kecenderungan individu untuk terpaku pada semua kesalahan dirinya, serta merenungkan secara berlebihan keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya akibat kesalahan yang telah diperbuat. Seseorang yang mengalami kegagalan cenderung terlalu fokus atas kesalahan yang diperbuat yang berdampak timbulnya kecemasan dan depresi.

Ciriciri self compassion.

Menurut Neff, seseorang yang memiliki self compassion mempunyai ciri sebagai berikut.

- Mampu menerima diri sendiri baik kelebihan maupun kekurangan.

- Mampu menerima kegagalan sebagai suatu hal umum yang juga dialami oleh orang lain.

- Mempunyai kesadaran tentang keterhubungan antara segala sesuatu.