Masih ingat skandal mantan personel idol Korea Big Bang, Seungri?Hingga saat ini, kasus dugaan praktik mucikari, prostitusi, penyebaran video seks, penghindaran pajak, hingga penyuapan polisi masih belum terselesaikan dan bahkan berita terakhir yang dilansir di laman seleb.tempo.co, Kepolisian Korea Selatan melibatkan bantuan Federal Bureau of Investigation (FBI) untuk mengungkap kasus perjudian ilegal di Las Vegas.

Apa itu 'happy balloons'? Ini penjelasannya

foto: entertainment.kompas.com

Dilansir di kompas.com bahwa di bulan April 2019, fakta baru skandal kasus Seungri terungkap di mana mantan anggota K-Pop idol Big Bang tersebut menggunakan happy balloon di pesta minum-minum di sebuah bar di Itaewon, Korea Selatan di tahun 2015 sampai 2017.

Tapi apa sebenarnya happy balloon?

Apa itu 'happy balloons'? Ini penjelasannya

foto: chemistryworld.com

Sesuai dengan namanya, seseorang yang menghirup happy balloon atau gas tawa akan merasakan kesenangan selama beberapa saat. Terkandung di dalamnya adalah dinitrogen oksida, gas tidak berwarna dan biasanya digunakan di lingkungan medis sebagai obat penenang dan anestesi tapi sering disalahgunakan untuk kesenangan yang menimbulkan rasa mabuk.

Dilansir di adf.org.au, ada beberapa efek yang timbul setelah menghirup gas tawa tergantung dari dosis gas yang dihirup serta berat dan tinggi badan penghirupnya. Di antaranya tumbuh rasa euforia, mati rasa, penglihatan kabur, rasa nyaman dan tenang, kebingungan, pusing, lelah, berkeringat, hingga kematian. Kalau kebanyakan menghirup, gas tawa dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah, pingsan, dan serangan jantung.

Apa itu 'happy balloons'? Ini penjelasannya

foto: theguardian.com

Ditulis oleh Jung Min-ho di koreatimes.co.kr, happy balloon sangat populer di kalangan anak muda di Korea Selatan beberapa bulan belakangan dan tidak sulit untuk menemukan orang di bar sedang menikmati minuman keras disertai dengan happy balloon seharga 5.000 won atau sekitar 62.000 Rupiah.

Dilansir di channelnewsasia.com, kasus pertama ketergantungan pemakaian gas tawa di Singapura tejadi di November 2017 di mana seorang murid berumur 20 tahun mengalami adiksi terhadap gas dinitrogen oksida. Dilaporkan juga Juni 2017 kalau seorang pria Korea Selatan ditemukan meninggal di kamar hotel karena menghirup gas tawa.