Perayaan Natal menjadi saat yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Kristiani. Berbagai acara unik digelar untuk menyambut perayaan hari kelahiran Yesus Kristus tersebut. Penasaran? Yuk langsung cek, ini diaragam cara yang dilakukan oleh berbagai daerah di Nusantara untuk merayakan Natal.

1. Wayang kulit (Yogyakarta).

8 Tradisi Natal dari berbagai daerah di Nusantara, unik dan meriah

Foto: Berita Malang

Indonesia memang terkenal akan budayanya yang eksotis, tak terkecuali Yogyakarta. Di tempat yang sering dijuluki sebagai Kota Seniman ini, perayaan Natal penuh dengan nuansa budaya. Biasanya para Pendeta atau Pastor memimpin ibadah dengan setelan pakaian yang unik yaitu memakai beskap dan blangkon. Selain itu juga ibadah biasanya menggunakan bahasa Jawa Kromo Inggil dilengkapi dengan pertunjukan wayang kulit bertemakan hari kelahiran Yesus Kristus.

2. Kunci Taon (Manado).

8 Tradisi Natal dari berbagai daerah di Nusantara, unik dan meriah

Foto: Suarasulutnews

Perayaan Natal biasa diadakan sejak awal Desember di Manado dengan ibadah dalam masa pra Natal yang dilaksanakan setiap hari hingga Hari Raya Natal. Puncak perayaan digelar pada hari Minggu pertama di bulan Januari dalam tradisi yang disebut Kunci Taon. Dalam perayaan ini, masyarakat Manado melakukan pawai berkeliling kota dengan mengenakan berbagai kostum menarik. Sayuran buncis biasanya banyak dicari saat menjelang Natal. Masyarakat juga biasanya melakukan ziarah ke makam kerabat dan saudara serta meletakkan lampu hias di atas makam.

3. Rabo-Rabo (Jakarta).

8 Tradisi Natal dari berbagai daerah di Nusantara, unik dan meriah

Foto: Tempo

Lalu selanjutnya ada tradisi Natal yang berasal dari Jakarta, tepatnya di Kampung Tugu yang dikenal sebagai tempat bermukim warga keturunan Portugis. Biasanya setelah melakukan kebaktian, warga berziarah ke kuburan lalu bermain musik keroncong dan menari bersama sambil mengelilingi kampung untuk mengunjungi para sanak keluarga. Rumah yang telah disambangi akan ikut dalam rombongan dan menuju ke rumah warga selanjutnya.

4. Meriam Bambu (Ambon, Flores).

8 Tradisi Natal dari berbagai daerah di Nusantara, unik dan meriah

Foto: Warta Maluku

Di daerah Ambon, Natal biasanya penuh dengan bunyi sirine kapal dan lonceng gereja yang dibunyikan serentak pada tengah malam 24 Desember. Sedangkan di Flores, Natal sendiri identik dengan peledakan meriam bambu di tiap sudut kota pada malam Natal serta menyalakan kembang api.

5. Lovely December (Toraja).

8 Tradisi Natal dari berbagai daerah di Nusantara, unik dan meriah

Foto: Celebes

Saat menjelang Natal, masyarakat Toraja mengadakan Festival Lovely December yang dimulai sejak memasuki bulan Desember dan mencapai puncaknya pada 26 Desember, di mana pada malam puncak akan diadakan arak-arakan yang disebut dengan Lettoan. Festival ini berisikan beberapa acara seperti budaya daerah, kegiatan seni dan musik, pameran serta pawai. Perayaan ini masuk kalender wisata nasional di mana banyak turis berdatangan untuk melihat langsung suasana Tana Toraja.

6. Marbinda (Sumatra Utara).

8 Tradisi Natal dari berbagai daerah di Nusantara, unik dan meriah

Foto: Majalahkartini

Para umat Kristiani di Sumatra Utara menyembelih hewan untuk merayakan hari Natal. Masyarakat membeli hewan tersebut dengan tabungan bersama lalu melakukan Marhobas, yaitu membagikan daging hewan yang telah disembelih kepada warga.

7. Ngejot dan Penjor (Bali).

8 Tradisi Natal dari berbagai daerah di Nusantara, unik dan meriah

Foto: Instagram /Via Moreschick

Saat perayaan Natal, umat Kristiani di Bali biasanya membagikan bingkisan berupa makanan khas Bali pada tetangganya, seperti lawar dan sate babi. Selain itu, masyarakat Bali akan melakukan ibadah dengan busana tradisional lengkap, kebaya, selendang, hingga kain kamen. Hiasan batang bambu dan janur akan menghiasi setiap gereja saat hari spesial ini.

8. Cuci Negeri (Ambon).

8 Tradisi Natal dari berbagai daerah di Nusantara, unik dan meriah

Foto: CucimalukuID

Tradisi ini menyimbolkan pembersihan dari kedengkian, perseteruan dan curiga, serta penyucian diri warga dari dosa sepanjang tahun. Biasanya dilakukan dengan melakukan rapat Saniri, berkumpul di rumah komunitas marga untuk melakukan ritual adat. Lalu masyarakat berkumpul ke rumah adat atau Baileo sambil menyanyikan lagu dengan bahasa daerah dan menari diiringi alat musik tifa. Para perempuan membawa seserahan berupa sirih, pinang, serta sopi. Pada malam Natal, warga membunyikan lonceng gereja dan sirine kapal secara bersamaan.