Rustic merupakan gaya desain yang identik dengan kesan natural pada rumah dengan warna dan tekstur yang terinspirasi dari alam, tetapi tidak sembarang material bisa ditambahkan untuk menciptakan desain rustic ini. Cara yangbiasanya dilakukan adalah menggunakan material kayu, bata tidak usah diolah atau di-finishing dengan menggunakan cat, keramik, atau wallpaper. Maka dari itu, interiornya memiliki tekstur yang kasar dan seperti tidak di-finishing dengan baik. Tetapi jangan salah, desain rustic kini menjadi tren desain interior. Desain rusticpun dapat digabungkan dengan desain modern.

Kata "rustic" sendiri dalam dapat diartikan sebagai "tua" dan "berkarat". Menurut sejarahnya, pada era Romawi hingga Renaisans, gaya desain rustic lebih memusatkan diri pada fasad bangunan dengan bebatuan yang teksturnya kasar. Sedangkan di Amerika Serikat gaya desain rustic banyak digunakan untuk gedung pemerintahan di pedesaan.

Di Indonesia, gaya desain rustic sebenarnya sudah sering diterapkan, terutama untuk bangunan rumah yang menganut paham arsitektur tradisional, salah satunya yaitu rumah adat. Jadi, pada hakikatnya gaya desain rustic adalah penyebutan baru yang berasal dari istilah asing, yang sesungguhnya sudah lebih dulu banyak digunakan di Indonesia. Contohnya, rumah-rumah di lingkungan desa atau rumah adat yang dibuat dari kayu kasar. Tampilan luar rumah ini bisa dikategorikan ke dalam gaya desain rustic karena memiliki kesan material yang cukup kuat, dengan tidak di-finishing.

Tertarik untuk menerapkan gaya desain rustic di rumah? Berikut tujuh karateristik dan syarat gaya desain rustic.

1. Material kayu yang tampak tua.

Rustic memiliki satu karakteristik utama, yaitu penggunaan bahan-bahan alami yang mentah dan belum diolah yang banyak terdapat pada desainnya, sehingga kerap terdapat penggunaan unfinished wood. Selain kayu, material yang biasa digunakan pada desain rustic antara lain batu alam, besi, dan logam yang biasa diaplikasikan pada dinding.

2. Warna yang natural dan hangat.

Selain material alam, gaya rustic juga dapat dikenali dari penggunaan warna-warna yang hangat seperti cokelat, abu-abu, hijau khaki, warna merah oxblood, dan warna hangat atau natural lainnya. Untuk mendapatkan suasana sesuai konsep desain rustic, pilihlah warna yang berasal dari alam, misalnya bebatuan, warna batang kayu pada perabot, warna lumpur pada dinding, dan warna tanah, bisa juga menambahkan aksen dengan warna merah, kuning atau oranye untuk mendapatkan suasana yang cerah.

3. Ada unsur alam dalam rumah.

Desain rustic sangat dekat dengan unsur alam. Nah, kita dapat membuat bagian dalam rumah menjadi lebih dekat dengan alam bebas, salah satu cara yang paling mudah dilakukan ialah menggunakan jendela kaca dengan ukuran besar, pintu dan dinding kaca, ataupun dapat menambahkan skylight,yangselain lebih dekat alam bebas, kamu juga mendapatkan cahaya alami yang berguna untuk menghemat tagihan listrik. Selain itu kamu juga dapat menambahkan elemen alam, seperti tanaman-tanaman indoor ke dalam rumah.

4. Warna cat tembok cenderung putih.

Kebanyakan desain rustic menggunakan panel kayu pada tembok. Apabila tidak bisa membuat tembok menggunakan panel kayu atau bahan alam lainnya, kamu bisa memilih tembok dengan cat putih. Tembok putih akan membuat suasana rumah lebih cerah dan luas.

5. Tiang peyangga (kolom) dari kayu.

Elemen lain yang biasa ditemukan pada gaya rustic adalah tiang penyangga kayu. Untuk memperkuat kesan desain rustic, gunakan kayu mentah dengan warna asli sebagai tiang.

6. Pemanfaatan barang bekas.

Tak perlu membeli barang baru untuk menciptakan interior rustic. Kamu dapat memanfaatkan barang apa pun yang kamu punya untuk furnitur rumah, seperti peti yang digunakan sebagai lemari atau meja dari potongan kayu tanpa finishing, dan lampu dari kaleng kosong. Dengan menggunakan barang-barang bekas di rumah, kamu bisa menghemat bujet. Selain itu, kamu juga bisa menambahkan barang-barang dari toko barang antik untuk elemen dekorasi.

7. Memiliki banyak tekstur.

Desain rustic terkesan dengan kasar karena menggunakan berbagai jenis material yang memiliki tekstur. Penambahan material bertekstur ini juga bisa didapatkan dengan penggunaan kain bertekstur, seperti wol dan linen. Material ini bisa digunakan sebagai karpet, pelapis kursi, taplak meja dan selimut.

Berikut syarat-syarat untuk menciptakan suasana desain rustic di dalam rumah kamu:

- Furnitur menggunakan kayu solid.

- Menggunakan material dengan nuansa alam.

- Dominasi warna hangat seperti hijau khaki dan merah oxblood.

- Ekspos terhadap material yang digunakan.

Menciptakan gaya interior rustic pada rumah akan memunculkan kesan hangat dan nyaman. Gaya yang dekat dengan alam ini pun akan membuat rumah lebih sejuk.

Oleh: Kefin (Mahasiswa Jurusan Desain Interior Universitas Kristen Petra)