Banyak orang yang ingin jadi penulis sering mengeluh ketika mengalami kerepotan untuk mulai menulis. Sungguhpun sudah mendapat ide, mereka masih sering tidak tahu kata, kalimat, bait, atau alenia awal apa yang harus ditulis. Sehingga sesudah sekian lama menghadapi halaman kosong Microsoft Word (salah satu program di dalam komputer), mereka tak mampu menuliskan satu kata atau bahkan satu huruf pun.

Bagi para calon penulis yang selalu mengalami kerepotan untuk mulai menulis selalu bilang, "Menulis karya sastra itu susah!" Karena selalu bilang begitu, mereka tidak akan selamanya dapat menulis dan memperoleh predikat sebagai penulis. Bila diibaratkan, mereka senasib bakal bunga yang gugur sebelum kuncup.

Menurut hematpenulis bahwa kegagalan banyak orang untuk menjadi penulis dikarenakan kekhawatiran yang dimunculkannya sendiri. Khawatir bila tulisannya tidak dibaca atau dibaca orang lain namun dikritik. Kekhawatiran itu yang membebani mereka di awal proses untuk menjadi penulis.

Apabila para calon penulis sudah terbebani dengan kekhawatiran, maka bila memulai menulis akan merasa teramat susah. Sungguhpun mereka telah mendapat bimbingan menulis melalui buku teori dari para ahli, namun hasilnya tetap nihil. Sebab itu, pola pikir mereka harus diubah oleh diri sendiri bahwa menulis adalah gampang. Tanamkan sugesti itu sebelum memutuskan untuk menekuni profesi sebagai penulis.

Sekalipun para penulis sudah dapat menanamkan sugesti bahwa menulis itu gampang, namun ternyata tidak segampang yang dibayangkan. Sebab untuk dapat menulis, mereka harus melalui tahap awal yakni mendapatkan ide yang tidak mudah. Tetapi, jangan cemas! Hanya dengan membaca artikel ini sampai tuntas,kamu akan mengetahui trik jitu dari seorang penulis berpengalaman untuk mendapatkan ide dengan gampang.

Di dalam mendapatkan ide tulisan yang baik, unik, brilian, cemerlang, segar, dan baru, para calon penulis wajib mempraktikkan enam cara di bawah ini.

1. Membaca buku.

Bagi para calon penulis wajib membaca buku, baik terbitan dalam maupun luar negeri. Dengan banyak membaca buku, mereka akan memiliki pengetahuan luas. Dengan pengetahuan luas, mereka akan memiliki banyak ide untuk dituang ke dalam karya-karyanya.

Mereka pun wajib membaca tulisan-tulisan orang lain yang dipublikasikan di media cetak atau media digital. Selain memberi rangsangan untuk mendapatkan ide, membaca tulisan orang lain dapat memicu spirit mereka untuk menulis yang lebih baik. Bukan mencontoh, apa lagi memplagiat tulisan itu.

2. Menikmati pemandangan.

Untuk mendapat ide brilian tidak mudah bagi para calon penulis. Sebab itu, datanglah ke tempat-tempat dengan pemandangan alam yang menakjubkan seperti pantai, tepian danau, atau tepian sungai, puncak gunung, puncak bukit, taman, bentangan sawah, dll. Tempat-tempat tersebut memiliki potensi untuk merangsang munculnya ide.

3. Melakukan pengamatan.

Salah satu cara untuk mendapatkan ide dapat ditempuh dengan mengamati berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar, aktivitas individual dan sosial, perilaku dari berbagai jenis hewan, pepohonan, pertunjukan dan benda-benda seni, dll. Selain ide, kerja pengamatan tersebut dapat memperkaya pengalaman batin serta memicu permenungan filosofis, puitis, dan estetis yang dapat dijadikal bekal di dalam menulis (terutama, karya sastra).

Kerja pengamatan yang dilakukan oleh para calon penulis dapat pula diartikan sebagai pengumpulan data. Sehingga di dalam penciptaan karya tulis, mereka akan dapat melukiskan sesuatu hal dengan tepat. Mengingat pelukisan tersebut sesuai dengan data, bukan sekadar hasil dari imajinasi.

4. Mendengarkan orang lain bercerita.

Sebagai calon penulis hendaklah menjadi pendengar yang baik ketika orang lain berbicara atau bercerita. Melalui cerita yang disampaikan orang lain, mereka akan memperoleh ide. Berdasarkan pengalamanpenulis bahwa untuk mendapatkan cerita-cerita menarik dari orang lain harus menjemput bola. Artinya, kamu harus sering melakukan interaksi dengan orang lain, terutama dengan orang-orang yang suka bercerita.

Selain cerita, musik dan lagu yang kamu dengar dapat memberikan ide untuk menulis. Pendapat ini berdasarkan pengalamanpenulis sewaktu pertama kali menekuni bidang penulisan puisi. Ketika mendengar musik klasik yang sangat inspiratif itu,penulis dapat menulis banyak puisi.

5. Berdiskusi dengan orang lain.

Sungguhpun menulis adalah kerja individual, namun berdiskusi dengan orang lain sangat diperlukan. Mengingat melalui diskusi, calon penulis akan mendapatkan ide yang tidak terduga. Bahkan melalui diskusi, para calon penulis akan dapat mematangkan ide yang masih mentah untuk diangkat ke dalam tulisan.

6. Melakukan perjalanan.

Hal yang tidak kalah efektifnya untuk mendapatkan ide yakni melakukan perjalanan, baik di dalam maupun luar negeri. Melalui perjalanan baik lewat darat, laut, maupun udara, banyak ide yang akan diperoleh. Ide itu bukan hanya didapat dari sepanjang perjalanan, namun dari cerita orang lain yang ada di sekitar kita.

Karena banyak ide yang akan didapat selama melakukan perjalanan, maka para calon penulis disarankan membawa alat tulis atau laptop. Catat ide-ide itu. Seusai melakukan perjalanan, olah dan matangkan ide-ide itu sebelum dituangkan ke dalam tulisan.