Apakah kamu pernah nonton film Woody Woodpecker? Ada yang menarik yang mencuri perhatian saya ketika pertama kali melihatnya, yaitu burung ini selalu mematuk pohon dengan paruhnya. Pernahkah kamu menebak atau bertanya kenapa burung satu ini memiliki perilaku unik yaitu kerap mematukkan paruh mereka ke kayu?

6 Alasan paling logis mengapa burung Woodpecker harus mematuk kayu

Awalnya saya mengira mereka membenturkan paruh dengan sekuat tenaga seolah-olah mereka sedang bunuh diri, kesal, atau meluapkan amarah. Namun ternyata tebakan saya salah. Perilaku mematuk mereka didasarkan pada alasan yang lebih logis dan perilaku itu sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka.

Setelah mencari referensi dari internet, maka saya temukan sebuah fakta yang sangat unik tentang burung Woodpecker ini. Berikut setidaknya 6 fakta unik tentang kenapa burung Woodpecker mematuk kayu.

1. Mereka mematuk untuk mencari makan.

6 Alasan paling logis mengapa burung Woodpecker harus mematuk kayu

Seperti makhluk lain di planet ini, Burung Pelatuk memiliki cara unik mereka sendiri dalam mencari makanan. Misalnya, elang botak datang ke permukaan air dan mencelupkan kaki mereka ke dalam air untuk menangkap ikan.

Namun, Burung Pelatuk memiliki strategi yang berbeda. Ketika mereka melihat larva, semut atau serangga lain di dalam kayu, mereka mulai mematuk secara terus untuk sampai ke sarang mereka.Fakta menariknya, begitu mereka membuat lubang di kulit pohon, mereka menggunakan lidahnya yang panjang untuk menangkap serangga itu.

2. Burung Pelatuk berkomunikasi dengan mematuk.

Tidak seperti banyak burung lain, Burung Pelatuk bukanlah burung yang vokal atau mengeluarkan suara. Itu berarti kamu tidak akan bertemu dengan pelatuk yang bernyanyi merdu.

Alih-alih berkicau, mereka menggebuk pohon untuk membuat suara ketukan. Menariknya, suara itu membantu mereka menakut-nakuti kemungkinan predator dan saingan. Dan kamu harus tau bahwa Burung Pelatuk menggunakan suara patukannya untuk menarik pasangan. Jadi, di antara mereka sudah ada saling kode dengan patukan-patukanya untuk berkomunikasi.

3. Burung Pelatuk membangun sarang melalui mematuk.

6 Alasan paling logis mengapa burung Woodpecker harus mematuk kayu

Jika sebagian besar burung mengumpulkan ranting dan rumput untuk membangun rumah masa depan mereka, tetapi lain halnya dengan Burung Pelatuk. Dengan kata lain, Pelatuk mengandalkan kemampuan ukiran mereka di atas pohon.

Dengan mematuk kayu, mereka membuat lubang pada pohon untuk membangun sarang masa depan mereka. Ada juga fakta menarik yang diungkapkan oleh para peneliti bahwa jika Burung Pelatuk membuat banyak lubang kecil pada struktur kayu, itu berarti mereka lebih suka mencari makan di daerah itu.Tetapi, jika kamu melihat burung tersebut bekerja di lubang yang lebih besar, itu merupakan indikasi upaya mereka sedang membuat sarang.

4. Pelatuk mematuk karena mereka memang bisa.

Tidak banyak burung yang mampunyai kemampuan mematuk seperti Burung Pelatuk. Berlawanan dengan kebanyakan burung, Burung Pelatuk memiliki leher dan paruh yang kuat yang memungkinkan mereka mematuk kayu terus menerus tanpa melukai diri mereka sendiri.

Mereka mampu mematuk 10.000 kali dalam sehari. Leher mereka yang kuat memiliki peredam kejut alami yang membantu mereka menyeimbangkan getaran untuk menghindari gegar otak.

5. Pelatuk menandai wilayah mereka dengan mematuk.

6 Alasan paling logis mengapa burung Woodpecker harus mematuk kayu

Setiap hewan dan bahkan manusia suka menandai wilayah mereka dengan suatu hal. Manusia biasanya membuat penghalang di sekitar rumahnya dengan pagar yang tinggi, sementara anjing melakukan kencing untuk menandai bahwa dialah yang menjadi bos di daerah itu.

Tampaknya pelatuk juga memiliki cara mereka sendiri untuk menunjukkan otoritas di suatu wilayah. Pelatuk menggedor kayu dengan keras untuk memberi tahu burung lain bahwa mereka hadir di wilayah itu.

6. Patukan mereka membahayakan struktur pohon dan bangunan.

Mereka membahayakan pohon dengan mematuki terus menerus, tapi mereka tetap melakukannya!Meskipun pelatuk tidak mematuk kayu untuk menyebabkan kerusakan pada alam atau struktur, mereka memanfaatkan sifat yang tidak menguntungkan itu sebagai taktik bertahan hidup.

Artinya, mereka tidak merusak kayu dengan sengaja, mereka melakukannya hanya untuk menjamin kesejahteraannya. Misalnya, menurut Canadian Broadcasting Corporation (CBC), Pelatuk menyebabkan kerusakan senilai ribuan dolar pada Prince George Hotel dengan mencoba mengklaim bagian bangunan untuk tujuan bersarang.Ada pula peristiwa pada Courtyard Marriott Hotel yang baru selesai dibangun dan mengakibatkan sejumlah besar biaya perbaikan pada perusahaan konstruksi.Burung-burung yang tampan ini dapat menyebabkan kerusakan buruk pada struktur kayu di banyak tempat lain termasuk di tiang listrik, atap rumah, dan pohon buah-buahan.

Secara umum, terlepas dari perilaku mereka yang merusak, Burung Pelatuk dipandang sebagai bagian yang unik dari alam. Menurut pendapat saya, suara ketukan mereka membuat hutan lebih hidup dan lebih menyenangkan. Meskipun saya lebih suka bangun dengan suara kicauan burung!