Selama masa pandemi, setiap orang dituntut untuk mematuhi protokol kesehatan, salah satunya adalah menggunakan masker. Tanpa disadari kebiasaan baru ini memengaruhi proses komunikasi sehari-hari. Dalam teori komunikasi yang disampaikan Prof. Albert Mehrabian, seorang Ahli Psikologi dan Komunikasi dari Amerika Serikat, visual atau ekspresi wajah memiliki pengaruh lebih tinggi (sekitar 55%) dalam proses komunikasi dibandingkan kata-kata maupun suara. Lawan bicara akan melihat ekspresi wajah, terutama mata dan mulut untuk mengerti pesan dan emosi yang disampaikan seseorang.

Dengan menggunakan masker, sebagian wajah kita tertutup, sehingga lawan bicara kesulitan untuk menerima pesan. Nah, tentu saja kita harus segera beradaptasi agar kegiatan komunikasi berjalan dengan lancar. Dalam jurnalnya yang berjudul Effect of Face Masks on Interpersonal Communication During the Covid-19 Pandemic, Nour Mheidly, Jawad Fares, dan Mohamad Y. Fares menyampaikan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisir gangguan dalam komunikasi akibat penggunaan masker. Yuk, simak apa saja tipsnya.

1. Pilihlah masker yang tidak meredam suara.

Untuk kegiatan sehari-hari, pilihlah masker yang sesuai dengan standar protokol kesehatan yakni masker tiga lapis, namun tidak terlalu tebal. Masker yang terlalu tebal dapat meredam suaramu sehingga lawan bicara akan kesulitan untuk mendengarkan kata-kata yang kamu sampaikan. Jika kamu menggunakan masker kain, pilihlah masker berbahan katun atau nilon.

2. Berbicara dengan volume lebih kencang.

Karena lawan bicara tidak dapat melihat mulutmu, bantulah mereka dengan berbicara lebih kencang agar bisa mendengar dengan jelas pesan yang berusaha kamu sampaikan. Tak hanya itu, kamu juga bisa berbicara dengan kecepatan lebih lambat untuk memberikan waktu lebih banyak bagi lawan bicara memroses pesan yang kamu sampaikan.

3. Berekspresilah dengan mata dan alis kamu.

Kebanyakan orang tidak terbiasa untuk berbicara dengan berekspresi menggunakan mata dan alis, kamu mungkin salah satunya? Namun, karena hanya mata dan alis yang terlihat saat menggunakan masker, mungkin ini adalah saat yang tepat untuk mencoba melatih ekspresimu.

Lihatlah dirimu di cermin, cobalah berbicara atau ceritakan sesuatu. Lalu amati, apakah mata dan alismu sudah berekspresi sesuai dengan konteks pesan yang disampaikan. Seperti alis berkerut yang menandakan kebingungan atau kedua alis terangkat yang menandakan kejutan.

4. Tambahkan gesture saat berbicara.

Lakukan gesture ataupun gerakan tangan dan kepala saat kamu berbicara. Penekanan kata dengan bentuk komunikasi nonverbal ini akan membantu lawan bicara untuk lebih mengerti pesan yang kamu sampaikan.

5. Berhadapan langsung dengan lawan bicara.

Agar proses komunikasi lancar pastikan kamu berbicara menghadap langsung kepada lawan bicaramu. Hal ini untuk memastikan lawan bicaramu telah memberikan perhatian penuh dan siap mendengarkan pesan yang ingin kamu sampaikan. Tapi jangan lupa untuk tetap menjaga jarak, ya!

Yup, Kelima hal di atas adalah beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk memperlancar proses komunikasi face to face dengan menggunakan masker. Namun tentu saja, selain bertemu langsung dan berbicara menggunakan masker, di masa pandemi ini kamu bisa memaksimalkan penggunaan teknologi untuk memperlancar proses komunikasi. Seperti penggunaan fitur video call ataupun video conference. Kamu pun akan lebih leluasa untuk berekspresi dan berbicara dengan menggunakan media berbasis online. Stay safe and healthy!