Rumah Sakit Rancabadak mungkin masih asing di telingamu, tapi kalau Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung tentu sudah sering kamu dengar.Nah, rumah sakit yang dibangun tahun 1917 ini rencananya akan dijadikan rumah sakit khusus Corona alias Covid-19 oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat jika jumlah warga yang terpapar virus ini terus bertambah.

Dilansir dari merdeka.com, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, jika pasien terus bertambah maka akan memanfaatkan gedung ruang isolasi khusus kemuning (RIKK) yang masuk dalam fasilitas RSHS. "Jika RIKK sudah penuh, RSHS akan dibuat menjadi rumah sakit khusus Covid-19. Artinya, semua pasien yang berada di RSHS akan didistribusikan ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain di daerah maupun milik TNI," ujarnya.

Wah, mudah-mudahan nggak sampaiterjadi dan pandemi Covid-19 segera mereda. Lalu, ada fakta sejarah apa sih terkait dengan RSHS ini? Yuk, kita simak penelusurannya di bawah ini.

1. Dibangun pada zaman kolonial Belanda.

4 Fakta sejarah RSHS Bandung, salah satu rumah sakit rujukan Covid-19

Rumah Sakit ini dibangun tahun 1917-1919 dan resmi digunakan pada 15 Oktober 1923 dengan nama Het Algemeene Bandoengche Ziekenhuis. Jadi saat ini usianya sudah mendekati 100 tahun.Pada tahun 1927,untuk menghormati Ratu Belanda, rumah sakit ini berganti nama menjadi Gemeente Ziekenhuis Juliana.

2. Rumah Sakit Militer.

4 Fakta sejarah RSHS Bandung, salah satu rumah sakit rujukan Covid-19

Saat terjadi Perang Pasifik pada tahun 1942, rumah sakit ini dialihfungsikan menjadi rumah sakit militer Belanda. Dalam peperangan tersebut, Jepang berhasil masuk ke wilayah yang dikuasai Belanda, termasuk Pulau Jawa. Pada masa itu, rumah sakit ini pun diambil alih oleh tentara Jepang sebagai rumah sakit militer untuk tentara Jepang dan namanya berubah Rigukun Byoin.

Namun pengusaan Jepang atas rumah sakit ini tidak berlangsung lama karena akhirnya Jepang harus menyerah pada tentara sekutu. Seluruh wilayah yang berhasil direbut termasuk rumah sakit ini pun kembali dikuasai oleh Belanda sampai Indonesia merdeka pada tahun 1945.

Baru pada tahun 1948, rumah sakit ini berada di bawah Pemerintahan Indonesia dan di bawah Kotapraja, namanya diubah menjadi Rumah Sakit Rancanadak dan dipimpin oleh Dr. H.R. Paryono Suriodipuro. Setelah itu RS Rancabadak kembali menjadi rumah sakit umum hingga saat ini.

3. Menjadi Rumah Sakit Provinsi Jabar.

4 Fakta sejarah RSHS Bandung, salah satu rumah sakit rujukan Covid-19

Pada tahun 1954 rumah sakit ini ditetapkan menjadi rumah sakit Provinsi Jabar dan seiring dengan berdirinya fakultas kedokteran Unpad, rumah sakit ini pun menjadi tempat pendidikan hingga saat ini.

4. Berganti Nama Menjadi RSHS.

4 Fakta sejarah RSHS Bandung, salah satu rumah sakit rujukan Covid-19

Pada tahun 1967, rumah sakit ini berganti nama menjadi Rumah Sakit Hasan Sadikin hingga saat ini. Perubahan nama ini untuk mengingat perjuangan dan jasa dr. Hasan Sadikin yang meninggal pada usia muda saat menjalankan tugas.

Hasan Sadikin sendiri adalah kakak dari Letnan Jenderal KKO-AL, Ali Sadikin yang menjadi Gubernur Jakarta setelah ditunjuk oleh Presiden RI ke-1 pada tahun 1966.

Kecintaan dan pengabdiannya pada dunia kedokteran membuat Hasan Sadikin diamanahi menjadi Dekan Fakultas Kedokteran Unpad pada tahun 1962. Lalu tahun 1965 ia menjadi direktur Rumah Sakit Rancabadak.

Dedikasi tinggi terhadap tugas dan kecintaannya membuat Hasan Sadikin tidak menghiraukan sakit yang dideritanya. Dan tanggal 16 Juli 1967 Hasan Sadikin tutup usia karena sakit dalam usia yang relatif masih muda. Oleh karenanya, untuk mengenang jasa dan pengabdiannya di dunia kesehatan, Hasan Sadikin diabadikan menjadi nama rumah sakit, menggantikan nama Rancabadak hingga saat ini.

Nah, itu tadi empat fakta sejarah dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Jadi jangan lupakan sejarah karena di sana ada jejak perjuangan para pahlawan dan para pendahulu kita.