Kita semua sepakat bahwa rasisme adalah suatu hal yang buruk. Namun nyatanya rasisme pernah dan masih hadir di dunia. Tak terkecuali di dunia olahraga. Nah, di bawah ini ada 3 film tentang rasisme yang pernah terjadi di dunia olahraga, di negara Amerika Serikat.

1. Remember The Titan (2000).

3 Film ini menceritakan kisah nyata tentang rasisme di dunia olahraga

Film ini berdasarkan kisah nyata yang terjadi di Virginia, Amerika Serikat pada tahun 1970-an. Kala itu rasisme masih cukup kental di negara adidaya tersebut. Untuk memerangi rasisme, dua sekolah bersepakat menggabungkan antara sekolah yang berisi siswa kulit putih dan sekolah yang berisi siswa kulit hitam untuk berada dalam 1 tim football.

Namun, ternyata hal itu malah memunculkan konflik antara siswa beda ras di dua sekolah itu. Alih-alih mencairkan suasana, yang terjadi justru sebaliknya. Perkelahian, hujatan, sentimen, dan makian rasisme tak dapat dihindari. Hal itu bertambah parah ketika terdapat pemain yang menjadi cadangan dari rekannya yang berbeda ras.

Seiring waktu berjalan, pelatih mereka, Herman Boone (Denzel Washington) berhasil menemukan metode untuk menyatukan tim yang berisi 2 ras berbeda tersebut. Ikatan emosi di antara para siswa lambat laun tercipta dan mereka mulai melupakan perbedaan di antara keduanya.

Banyak adegan menyentuh dalam film ini. Termasuk ketika ibu dari salah satu siswa kulit putih menunjukkan terang-terangan kebenciannya kepada rekan anaknya yang berkulit hitam. Tapi kemudian justru menganggapnya seperti putranya sendiri. Film ini disutradarai oleh Boaz Yakin. Penulis skenarionya Gregory Allen Howard, dan diproduseri oleh nama besar Jerry Buckheimer.

2. Glory Road (2006).

3 Film ini menceritakan kisah nyata tentang rasisme di dunia olahraga

Glory Road adalah film berdasarkan kisah nyata yang dialami oleh seorang pelatih basket, Don Haskins (Josh Lucas) di tahun 1966. Don Haskins merupakan seorang pelatih basket putri yang berhasil membawa timnya menjadi juara.

Kesuksesan Haskins membuatnya direkrut untuk menangani tim basket kampus, Texas Western College di El Paso. Tapi kampus tersebut hanya memiliki 5 pemain basket kulit putih dan Hoskins harus mencari 7 pemain untuk melengkapi tim itu dalam waktu yang sangat singkat.

Haskins akhirnya mampu mendapatkan 7 pemain yang kesemuanya berkulit hitam. Nah dari sinilah muncul sentimen rasisme dari para petinggi asosiasi kejuaraan Nasional (NCAA). NCAA sendiri memiliki sebuah aturan yang menjurus ke dalam rasisme. Yaitu, pemain kulit hitam dilarang menjadi pemain nasional.

NCAA berpendapat jika pemain kulit hitam tidak memiliki kontrol emosi yang baik dan tak dapat memimpin. Namun hal itu tidak menyurutkan tekad Don Haskins untuk tetap memasukkan para pemain kulit hitam ke dalam timnya.

Tekad Haskins membuahkan hasil karena NCAA pada akhirnya mengubah aturannya mengenai pemain kulit hitam. Hal ini juga mengubah wajah dunia olahraga basket Amerika Serikat untuk selama-lamanya dan menjadi periode sejarah terbaik di bidang olahraga negara tersebut.

Don Haskins pun mampu menyatukan timnya dan upayanya tersebut juga telah menekan bahkan menghilangkan rasisme di kampus itu. Terlebih lagi di dunia basket Amerika Serikat. Glory Road disutradarai oleh James Gartner. Dan diproduseri oleh Jerry Buckheimer yang juga memproduseri Remember The Titan.

3. The Blind Side (2010).

3 Film ini menceritakan kisah nyata tentang rasisme di dunia olahraga

The Blind Side merupakan film biopik Mike Oher (Quinton Aaron), seorang pemuda kulit hitam yang tinggal di lingkungan yang buruk. Ia beberapa kali tinggal bersama orang tua asuh, namun memutuskan untuk pergi.

Hidupnya diperparah dengan kondisi ibunya yang menjadi pencandu narkoba. Selain itu, beberapa kawannya juga anggota gangster. Mike yang merasa tidak betah dengan lingkungannya memutuskan untuk menggelandang.

Suatu ketika, Mike bertemu dengan pasangan suami istri kulit putih kaya raya, Sean Tuohy (Tim McGray) dan Leigh Anne Tuohy (Sandra Bullock). Pasangan tersebut mengajak Mike menginap di rumahnya setelah melihatnya kedinginan di jalan.

Leigh Anne dan suaminya terkesan dengan sikap santun Mike. Seiring waktu berjalan keluarga tersebut sering menghabiskan waktu bersama Mike dan kemudian mengadopsi menjadi anaknya. Leigh Anne mendaftarkan Mike ke tim football karena ia melihat anak tersebut memiliki potensi besar di olahraga itu.

Keputusan Leigh Anne dan Sean Tuohy mengadopsi Mike menjadi sensasi di kalangan teman-teman sosialitanya. Mereka mempertanyakan keputusan Leigh Anne untuk mengadopsi Mike. Tak jarang ungkapan-ungkapan rasisme terlontar dari mulut mereka. Selain itu, teman-temannya membujuk Leigh Anne untuk menjauhkan Mike dari keluarganya.

Teman-temannya mengatakan bahwa Mike adalah sosok yang membahayakan putri Anne Leigh, Collins (Lily Collins). Namun Leigh menentang sikap rasisme yang ditunjukkan oleh teman-temannya tersebut. Ia meyakini Mike bukanlah orang berbahaya, tapi sebaliknya ia adalah seorang pelindung.

Hal itu terbukti ketika Mike menghajar teman-teman gangsternya ketika mereka menghina Leigh Anne dan Collins. Mike pun kemudian menjadi pemain football yang handal dan diperebutkan oleh tim-tim besar karena potensinya yang terus mengalamin perkembangan.

The Blind Side disutradarai dan ditulis skenarionya oleh John Lee Hancock. Sedangkan Broderick Jhonson didapuk menjadi produser.

Itulah 3 film bertema rasime di dunia olahraga. Film-film tersebut tidak hanya berkisah tentang perjuangan seorang biasa yang kemudian menjadi pahlawan. Namun lebih dari itu, film-film tersebut berkisah tentang orang-orang yang memerangi rasisme di lingkungan mereka dengan sebuah aksi nyata.

Akan lebih baik jika kita memerangi rasisme tidak hanya sebatas slogan, namun dengan sebuah aksi nyata. Karena rasisme adalah hal yang tak dapat diterima di dunia mana pun, termasuk olahraga.