Brilio.net - Usai kita dibohongi atau diselingkuhi pasti rasa percaya terhadap pasangan luntur. Memberi kesempatan mungkin saja bisa, tapi untuk bisa kembali percaya itu susah. Rasa curiga dan takut masa lalu terulang sering hinggap di pikiran.

Melihat sikap pasangan yang sering bohong dan bahkan berselingkuh membuat kita ragu apakah pasangan benar-benar sayang atau sekadar main-main saja. Namun, fenomena ini menjadi inspirasi Pengusaha asal China, membuat sebuah gebrakan.

Dia membuat situs sewa jasa 'penguji cinta' bagi mereka yang ingin menguji kasih sayang pasangannya. Cara kerjanya sederhana, si penguji akan mencoba melemparkan rayuan untuk memeriksa seberapa setia pasangan dari kliennya.

Seseorang yang berniat menggunakan jasa penguji cinta harus rela memberikan detail data-data pribadi seperti pekerjaan, nomor ponsel, akun media sosial, hobi dan minat. Setelah data didapat tim penguji akan berteman dengan target sasaran lewat jejaring sosial seperti WeChat dan QQ sambil terus melempar pujian pada target.

Dilansir dari Oddity Central, Rabu (22/8), sebuah surat kabar di China baru-baru ini mewawancarai Chen Mengyuan, seorang mahasiswa berusia 21 tahun yang bekerja sebagai penguji cinta.

Tak hanya bekerja sebagai penguji cinta, Chen mengaku menggunakan layanan serupa untuk menguji kesetiaan pacarnya, sebelum akhirnya ia berprofesi sebagai seorang penguji cinta.

"Dengan menggunakan kata-kata dan foto profil yang menarik (palsu) untuk merayu laki-laki, pengujian ini bertujuan untuk membantu pelanggan mengetahui apakah pasangan mereka jujur," kata Chen kepada Global Times.

Kadang-kadang, hasil pengujian sangat positif untuk klien, dengan beberapa target tidak pernah berteman dengan penguji cinta, atau menolak rayuan menggiurkan mereka. Tapi tidak sedikit juga target jatuh dalam perangkap dan berakhir dicampakkan oleh klien karena terbukti mengkhianati kepercayaan mereka.

"Beberapa pasangan putus ketika tes selesai karena Chen telah berhasil menggoda laki-laki tidak setia yang setuju untuk membuat janji bertemu atau menyangkal bahwa mereka memiliki pacar. Chen kemudian mengirimkan seluruh riwayat obrolan kepada pelanggan, menunjukkan apakah lelaki itu setia atau tidak," bunyi artikel Global Times.

Artikel tersebut menarik reaksi banyak pembaca di China. Tetapi Chen mengaku bahwa dia percaya telah melakukan hal yang baik dengan mengekspos pasangan tidak setia.