Brilio.net - Aplikasi kencan saat ini sudah banyak sekali, salah satunya Tinder. Aplikasi ini biasanya digunakan untuk mencari teman. Tidak sedikit pengguna aplikasi ini yang justru menemukan jodohnya, ada juga yang memang hanya untuk main-main saja.

Meskipun telah memiliki pasangan, banyak juga yang masih menginstal aplikasi ini. Kalau pasangan kamu juga salah satunya, kamu harus berhati-hati. Karena yang melakukan hal tersebut, lebih mungkin menjadi psikopat dibanding pengguna yang lajang.

Dilansir brilio.net dari nypost, Minggu (9/9), peneliti dari Erasmus University Rotterdam, Belanda mensurvei 1.486 pengguna Tinder dan menemukan bahwa 22 persen dari mereka sudah memiliki pasangan romantis, dan lebih dari separuh pengguna tersebut telah menggunakan aplikasi untuk bertemu seseorang.

Penulis studi Elisabeth Timmermans, yang merupakan seorang mahasiswa PhD di Universitas Erasmus, mengatakan bahwa para pengguna yang telah berpasangan disebut sebagai psikopat dibanding yang tidak menggunakan aplikasi itu.

“Nilai yang lebih rendah pada kesetujuan dan ketelitian dan nilai yang lebih tinggi pada neurotisisme dan psikopati dibandingkan dengan orang-orang dalam hubungan berkomitmen yang tidak menggunakan aplikasi kencan," katanya.

Sementara itu, dia juga menemukan bahwa orang-orang yang sudah dalam hubungan memiliki hubungan yang lebih kasual dengan orang lain di Tinder, dibandingkan dengan pengguna yang lajang. Namun penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk melihat apakah aplikasi kencan sebenarnya ancaman terhadap monogami.

"Saya telah menyimpulkan bahwa temuan ini menunjukkan bahwa beberapa orang (yaitu, dengan ciri kepribadian tertentu) mungkin lebih rentan menggunakan aplikasi kencan untuk tujuan perselingkuhan daripada yang lain," paparnya.