Brilio.net - Bagi adat Minang, pernikahan 'Pulang Ka Bako' atau pernikahan dengan sepupu sendiri merupakan hajatan yang cukup sakral. Namun perubahan zaman membuat tradisi itu perlahan semakin tergerus. Hal ini pun perlahan mulai dirasakan di lingkungan keluarga Tari (bukan nama sebenarnya), gadis 20 tahun asal Kota Padang.

Perbedaan pemikiran di kalangan keluarga inilah yang kemudian menghalangi Tari dalam menjalin hubungan secara 'halal' dengan Aria (nama samaran). Cerita berawal ketika Tari yang saat itu melajang, mengenal Aria yang tak lain adalah sepupunya sendiri. Tak disangka, pertemuan itu membuat mereka merasakan kecocokan dan akhirnya saling jatuh hati.

"Aku tahu Aria itu sepupuku sendiri. Tapi karena dia orangnya dewasa aku bersedia menjalin hubungan dengannya," ungkap Tari kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa ke 0-800-1-555-999, Rabu (2/3).

Namun kisah cinta diantara mereka terpaksa harus dijalani secara sembunyi-sembunyi. Pasalnya, orangtua Tari khususnya sang ayahanda, beranggapan hubungan dengan sepupu sendiri akan mengakibatkan berbagai masalah nantinya.

Seiring waktu berjalan, hubungan gelap yang mulai dirajut sejak 2010 ini perlahan ternyata memang menimbulkan masalah. Tari merasa, Aria perlahan mulai berubah lantaran ia hanya sering datang ketika merasa kesepian saja. Parahnya lagi, Tari sering menjadi pelampiasan nafsu Aria, sepupunya sendiri. Perbuatan ini terus menerus terjadi hingga Aria mulai suka memaksa. Hal inipun lama-kelamaan membuat Tari tidak nyaman. "Dia suka maksa. Tapi aku juga nggak bisa marah sama dia," katanya.

Sampai akhirnya, pada tahun 2014 Aria memutuskan memilih menikah dengan gadis lain. Bagi Tari, pernikahan sepupunya ini merupakan akhir dari hubungan gelapnya dengan Aria. Ia kini hanya bisa meratapi penyesalan masa lalunya dengan Aria.

Rasa menyesal yang menghantui seakan tak pernah hilang dalam benak Tari. Namun dalam selimut penyesalan, Tari masih punya secercah harapan. "Semoga bisa cepet lupa sama Aria. Bisa punya suami yang baik nantinya," imbuh gadis yang kini kembali melajang.

Cerita ini disampaikan oleh Tari kepada brilio.net melalui layanan Jomblo Hotline bebas pulsa di nomor 0-800-1-555-999. Apa pun yang ada di benakmu dan yang kamu alami sebagai jomblo, jangan bikin kamu minder dan bermuram durja. Jomblo bukan aib yang perlu ditutup-tutupi. Buat kamu yang ingin berbagi semua hal tentang jomblo,  yuk cerita ke Jomblo Hotline. Biarkan orang tahu, kisahmu bisa menghibur bahkan menginspirasi mereka. Siapa tahu tahu kamu ketemu jodoh di sini. Dari cerita turun ke hati.