Brilio.net - Pepatah mengatakan, cinta sejati adalah mereka yang mau menerima apa adanya, baik kelebihan maupun kekurangan pasangan. Terlebih, cinta sejati tak akan pernah pudar seiring badai yang mungkin menghantam kehidupan. Seperti yang dirasakan kakek 98 tahun asal Rochester, Amerika Serikat ini. Rasa sayangnya kepada sang istri tidak berkurang sedikit pun meski kini pasangannya tengah menderita kanker otak dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Demi menunjukkan cinta kasih kepada sang istri, kakek veteran perang itu bahkan rela menempuh jarak sejauh 10 km ke rumah sakit dengan berjalan kaki. Hal ini dikarenakan sang istri dirawat di Rumah Sakit Pusat Kota New York, sedangkan dirinya ingin menjenguk istrinya setiap hari.

Sejatinya, sang anak telah menawarkan untuk mengantarnya dengan mobil ke rumah sakit. Namun, kakek bernama Luther Younger tersebut tetap memilih untuk berjalan kaki. Sebagai veteran perang, dirinya sudah terbiasa untuk berjalan kaki demi sampai ke medan pertempuran. Begitulah kehidupan Luther sejak dulu.

perjuangan kakek veteran © 2018 berbagai sumber

foto: Facebook/Lutheta Younger

Kini, dirinya kembali berjalan kaki. Bukan ke medan perang, tetapi demi melihat istri yang dicintainya. Waverlee, sang istri, sudah 2 minggu dirawat di rumah sakit karena kanker otak yang menggerogotinya sejak 2009 lalu. Bagi Luther, Waverlee adalah segalanya. Oleh karena itu, ia tak segan melakukan perjuangan demi sang istri.

"Aku bukan apa-apa tanpa istriku. Dia adalah secangkir teh terbaik yang pernah aku miliki. Dia akan datang, menciumku dan mengatakan sayang, bahkan menyuapiku di ranjang," ungkap Luther seperti dikutip brilio.net dari Newshub.co.nz, Senin (27/8).

Meskipun kakek tersebut mendapat banyak perhatian dari publik karena aksinya yang mengharukan, dirinya tak memikirkan hal tersebut. Yang terpenting bagi Luther saat ini adalah kesembuhan sang istri.

"Aku tidak bisa tinggal diam melihat istriku terbaring lemah seperti itu," tegasnya.

Penggalangan dana pun pernah dilakukan oleh lembaga sosial untuk membantu Luther membayar biaya rumah sakit maupun biaya perjalanan ke rumah sakit. Namun, kakek tersebut bersikeras untuk tetap berjalan, tak peduli panas maupun hujan.