Brilio.net - Ah, tak ada habisnya membicarakan perkara asmara. Meski deritanya kadang bikin sesak di dada, tapi tetap nggak bikin kapok untuk kembali jatuh cinta. Apalagi kalau kamu sudah menemukan seseorang yang kamu cintai dan juga mencintaimu. Duh, bahagianya! Tapi hati-hati dengan orang yang kamu cintai, karena ia bisa jadi alasan kenapa berat badan kamu bertambah. E eh, kok gitu?

Memang benar, masalah berat badan sering dialami oleh banyak orang yang sedang menjalin hubungan percintaan. Namun seperti dilansir brilio.net dari Huffingtonpost, Senin (22/2), para peneliti percaya bahwa fenomena ini tak bisa dikaitkan hanya dengan satu alasan, melainkan akumulasi dari tingkah laku dan pikiran kita. Sederhananya, kita lebih mudah terjebak untuk memilih hal di luar pikiran sehat ketika bersama dengan orang yang kita cintai.

Jumlah berat badan yang bertambah berbeda dari satu orang ke yang lainnya. Berbeda pula antara satu hubungan dan lainnya. Namun, sebuah penelitian menunjukkan fakta bahwa berat badan wanita lebih mudah naik ketika mereka mulai tinggal bersama pasangan.

PERLU KAMU TAHU: 18 Fakta ilmiah seputar seks & pasutri, tapi ini nggak ngeres lho ya!

Sebuah studi lain juga menunjukkan bahwa pasangan yang  bahagia setelah menikah, berat badannya cenderung bertambah. Mungkin, hal itu terjadi karena selama ini, berat badan selalu dikaitkan dengan penampilan. Ketika sudah memiliki pasangan, penampilan bukan lagi menjadi hal penting karena telah menemukan seseorang yang menerima diri mereka. Dengan demikian, masalah berat badan bukan jadi hal yang harus dipusingkan lagi.

Andrea Meltzer, pemimpin penelitian sekaligus asisten profesor di fakultas psikologi Florida State University mengatakan, dengan lebih fokus pada memelihara berat badan normal, membuat kita menghindari pilihan tak sehat saat berpacaran atau menikah. Untungnya, ada cara sederhana untuk menurunkan berat badan saat menjalin hubungan percintaan. Sebagai permulaan, cobalah memasak di rumah sesering mungkin. Sebab makanan rumah mengandung 250 kalori lebih sedikit dibanding makanan restoran.

Kita juga bisa mengajak pasangan untuk menjadi teman berolahraga. Sebuah penelitian menunjukkan, saat berolahraga dengan orang lain, sesi latihan fisik kita menjadi lebih intens dan produktif. Kim Larson, ahli diet dan gizi dari Academy of Nutrition and Dietetics, menyarankan kita untuk melakukan aktivitas bersama pasangan yang melibatkan lebih banyak gerak kaki. Misalnya, naik gunung, bowling, atau ski.

"Menjadi proaktif dan terbuka mengenai kebutuhan kesehatanmu dan tujuan satu sama lain penting untuk kesejahteraan kedua belah pihak dalam jangka panjang," kata Larson.