Brilio.net - Konflik kembali muncul di wilayah Timur Tengah. Arab Saudi dan sejumlah negara lain memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar atas tuduhan mendukung kelompok terorisme. Beberapa ahli bahkan menyebut krisis ini bisa berkembang jadi krisis politik terburuk Timur Tengah sepanjang sejarah. Dalam waktu singkat, kini Qatar menjadi negara terkucil.

Situasi ini ternyata juga berimbas pada sepasang kekasih yang berasal dari Qatar dan Yaman. Adalah Sarah dan Ibrahim sepasang kekasih yang rencana pernikahannya menjadi korban krisis diplomatik tiga negara: Qatar, Yaman, dan Arab Saudi.

Sarah adalah perempuan asal Yaman, namun ia tinggal di Arab Saudi. Hari pernikahannya sudah ditentukan pada 27 Juni 2017. Sarah mengaku, jauh-jauh hari sudah berburu gaun pengantin. Sedangkan, Ibrahim calon suami Sarah adalah warga Qatar. Ia berencana terbang ke Taif, Mekah, Arab Saudi, untuk melangsungkan pernikahan. Namun, impiannya jadi mempelai di hari itu kemungkinan akan pupus, gara-gara krisis Teluk yang kini tengah memanas.

"Tunangan saya adalah warga Qatar, dan saya orang Yaman yang tinggal di Arab Saudi. Ini kasus yang tak ada harapan, tertutup dari semua sisi. Saya merasa tak berdaya. Tunangan saya memberitahu bahwa sesuatu yang buruk akan menunda rencana pernikahan kami," kata Sarah sebagaimana yang dikutip brilio.net dari Arabnews, Minggu (11/6).

"Cepat atau lambat, hal ini akan berubah baik-baik saja. Saya tidak ingin terdengar terlalu romantis, tapi kami akan memberitahu anak-anak kami nanti betapa sulitnya untuk menyelamatkan pernikahan ini," kata Sarah lebih lanjut.

Sementara, Ibrahim mengaku menyesali konflik yang akan mempengaruhi kehidupan banyak orang ini. Dia berharap keadaan kembali damai seperti sebelumnya.

"Saya tidak ingin berpikir bahwa itu nasib buruk, saya sangat berharap keadaan ini akan segera membaik. Yang benar-benar menyakiti kami adalah rencana pernikahan pada Idul Fitri nanti, yang seharusnya bersukacita, tapi sekarang rencana kami sia-sia," kata Ibrahim.