Brilio.net - Kita memang nggak akan pernah bisa merencanakan akan jatuh cinta kepada siapa. Cinta itu buta, mungkin jadi ungkapan yang tepat. Kita bisa bertemu dengan seseorang lalu mendadak jatuh cinta padanya tanpa bisa dibendung.

Menjadi persoalan apakah orang yang kita cintai akan mencintai kita? Tentu kita nggak bisa memaksakan setiap cinta akan menjadi kisah yang bahagia. Ada kalanya, kita harus mencintai seseorang dan perasaan itu cukup menjadi milik kita karena nggak berbalas. Sampai akhirnya kita bertemu orang yang tepat, yang menjadi ujung pencarian kita.

Seperti yang dikisahkan Siska, nama samaran,  perempuan asal Yogyakarta ini pernah jatuh cinta pada manajernya sendiri. Setamat SMA, dia langsung bekerja di sebuah tempat makan di Solo, Jawa Tengah. Di tempat inilah dia bertemu dengan Nody nama samaran. Nody adalah manajer di tempat makan tersebut.

"Setelah lulus sekolah kan saya kerja di Solo, di sebuah tempat makan di sana. Saya ketemu dengan Nody, dia ini manajer saya," terang Siska kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa ke 0-800-1-555-999, Rabu (27/1).

Awalnya Siska nggak merasakan adanya gejolak cinta di hatinya. Tapi lama kelamaan, dia mengaku semakin tertarik kepada Nody. Hal ini lantaran menurut Siska, Nody adalah lelaki yang baik, supel, ramah, dan sering mengajaknya ngobrol. Tapi Siska mencoba untuk meredam perasaannya, karena dia merasa tak pantas untuk menyukai manajernya sendiri. Lagi pula, dia ingin menghormati profesionalisme dalam pekerjaan.

Semakin Siska mencoba meredam perasaannya, nyatanya ia justru semakin suka pada Nody. Akhirnya, ia merasa harus mengutarakannya. Belum sempat mengutarakan, suatu ketika buku harian Nody nggak sengaja tertinggal di meja kasir dan iseng dibuka oleh Siska. Dan kagetlah Siska membaca buku tersebut.

"Dalam buku itu dia menulis kalau ternyata dia tahu perasaan saya, dan yang membuat saya jengkel adalah dia justru menjadi menjauhi saya. Dia tentu saja nggak harus menerima perasaan saya, tapi dia menjadi berubah itu yang saya nggak terima," ungkap perempuan dua puluh dua tahun tersebut.

Nody semakin menunjukkan perubahan sikap dan Siska semakin merasa terpojok. Ditambah teman-temannya di tempat kerja banyak yang menggunjingkannya. Ia dituduh nggak tahu diri karena menyukai manajernya sendiri.

"Saya jadi merasa bingung, belum lagi teman-teman saya malah membicarakan saya. Saya dibilang nggak tahu diri karena suka sama manager saya. Ditambah lagi, kan yang punya tempat makan ini tantenya Nody, nggak tahu dia tahu dari mana, dia ikut membenci saya," kenang Siska.

Di tengah segala kekacauan itu, Siska dikenalkan kepada Reno, nama samaran, oleh temannya. Siska dan Reno pun kemudian menjalin hubungan dan Siska memutuskan untuk menikah.

"Saya menikah diam-diam, orang warung makan yang saya kasih tahu cuma Nody saja. Sebulan setelah menikah saya keluar dari tempat kerja itu. Saya pamitan baik-baik," ungkap dia.

Dan yang membuat Siska sangat terluka adalah ketika dia berpamitan, Nody sama sekali tak memberi ucapan selamat tinggal atau bertanya sesuatu. Nody bersikap tak mempedulikan Siska.

"Saya sedih sekali, saya berharap kami masih bisa menjalin hubungan.pertemanan tentunya, tapi dia sama sekali nggak peduli. Saya sampai sakit 10 hari di RS karena rasa sedih saya. Ternyata waktu itu posisi saya hamil, suami saya nggak tega lihat saya. Dia menasehati saya untuk melupakan semuanya dan kembali bersemangat menjalani hidup dan meraih impian saya," kisah dia.

Siska beruntung mendapat suami yang bukannya cemburu mengetahui istrinya belum move on, tapi justru mendukungnya. Suaminya dengan sabar mendukung Siska, dukungan inilah yang membuat Siska kini sangat mencintai suaminya.

"Sekarang saya sangat bersyukur atas keluarga saya, saya juga baru dua bulan ini mendirikan kafe kecil-kecilan kami. Kafe itu adalah cita-cita saya agar saya bisa hidup mandiri. Suami saya masih sibuk bolak balik Solo-Yogyakarta karena dia mengajar di Solo," pungkas ibu rumah tangga yang kini berdomisili di Yogyakarta tersebut.

Seperti Siska, setiap kisah pasti punya pelajaran yang bisa dipetik. Siska tidak menyerah menghadapi patah hatinya, dia berjuang maka dia menemukan kebahagiaan sejatinya. Bagaimana dengan kisahmu?

Cerita ini disampaikan oleh Siska melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!