Brilio.net - Berkembangnya tren fashion saat ini membuat banyak orang sudah melek mata dan peduli terhadap tren fashion saat ini. Apalagi sudah banyak sekali peragaan busana yang menampilkan karya para desainer Indonesia yang memiliki kualitas yang tidak kalah dengan kualitas luar.

Tak hanya busana untuk orang tak berhijab saja, acara peragaan busana yang menampilkan modest wear atau busana muslim juga banyak sekali. Salah satunya adalah Jakarta Modest Fashion Week (JMFW) 2018. JMFW yang digelar 26-29 resmi ditutup, Minggu (29/7). Selain menampilkan busana modest wear dari beberapa negara, banyak desainer Indonesia yang juga ikut memeriahkan acara ini.

Seperti empat desainer Indoenesia, yakni KAMI, ETU, Khanaan, dan Dian Pelangi yang melakukan kolaborasi melalui program Wardah Fashion Journey. Keempat desainer ini menampilkan 10 koleksi terbarunya yang terinspirasi dari tren make up Wardah LUM(INA): Endless Beauty Discovery.

Lantas, seperti apa yah koleksi dari keempat desainer ini, berikut penjelasannya.

1. KAMI

JMFW © 2018 brilio.net

Brand fashion KAMI, menyajikan koleksi terbaru bernama 'SABAKU' yang terinspirasi dari kaktus dan padang pasir. "Nama SABAKU sendiri berarti padang pasir yang merupakan simbol kesulitan dan hambatan dalam kehidupan, serta kaktus yang merupakan elemen utama dalam motif batu KAMI," jelas Creative Director dan Co-Founder KAMI, Nadya Karina.

2. ETU

JMFW © 2018 brilio.net

ETU menyajikan rangkaian fesyen modest bertema Poetic Breeze, tentang indahnya perasaan menyambut musim semi. ETU mencoba mengeksplorasi tren fesyen era 50 sampai 60an yang menekankan garis pinggang potongan lurus serta menciptakan tampilan yang minimalis, klasik, dan elegan.

3. Khanaan

JMFW © 2018 brilio.net

Lewat koleksi bertajuk SABA, Khanaan menuangkan kreasi 10 karyanya lewat motif-motif yang terinspirasi dari arsitektur budaya Islam dengan warna cerah seperti emas, kuning, biru, dan sentuhan warna peach.

4. Dian Pelangi

JMFW © 2018 brilio.net

Dian Pelangi menghadirkan koleksi bertajuk Persona, yang terinspirasi dari gaya Retro yang kental dengan warna-warna netral namun beraninl seperti biru donker, hijau, kuning, dan abu-abu. Menurut Dian, koleksinya ini melambangkan kekuatan karakter dan pribadinya lewat pemilihan warna dan dominasi batik abstrak kontemporer.