Brilio.net - Fenomena ular memangsa manusia meski terbilang langka tapi pernah terjadi di sekitar kita. Seperti yang dialami pria asal Mamuju yang dimakan ular saat akan memanen sawit di kebunnya bulan Maret lalu.

Namun, pernahkah kamu mendengar bahkan melihat pertarungan yang terjadi antara lipan dengan seekor ular?

Tim ahli biologi dari Stasiun Penelitian Lingkungan Sakaerat Thailand menemukan pertarungan langka antara lipan raksasa (Scolopendra dawydoffi) yang banyak ditemukan di Asia Tenggara dan ular berkepala hitam segitiga (Sibynophis triangularis). Adalah Michele Chiacchio, Bartisz Stanislaw Nadolski, Ponghtep Suwanwaree, dan Surachit Waengsothorn yang merekam peristiwa itu secara kebetulan di hamparan daun kering pada semak belukar di tengah hutan.

Dikutip brilio.net dari Science Alert, Senin (30/10), para ahli biologi percaya bahwa peristiwa ini bersifat oportunistik karena ular diketahui bukanlah makanan pokok lipan. Dan tindakan lipan yang memangsa ular juga terbilang cukup langka.

Seekor lipan lebih suka memakan serangga, meskipun makhluk berkaki banyak yang membentang sampai 10 cm ini juga melumat berbagai vertebrata, seperti bayi tikus, kadal, kelelawar dan bahkan burung.

"Lipan itu ditemukan sudah membungkus seluruh tubuh ular yang tertangkap saat sedang bertelur. Tiga telur sudah dikeluarkan, tetapi dua lainnya tampaknya masih berada di dalam tubuhnya. Kondisi ini menyebabkan posisi lipan yang lebih beruntung karena ular betina tersebut tak bisa melarikan diri," tulis para peneliti yang dalam publikasinya di Journal of Insect Behavior edisi September 2017 Volume 30.

Seekor ular betina berada dalam posisi rentan selama proses bertelur, sehingga lipan memilih untuk menyerang pada saat yang sangat oportunistik, memanfaatkan situasi saat di mana ular tidak dapat melarikan diri. Untuk mengamankan mangsanya, lipan menggunakan kakinya layaknya seperti cakar dan menusukkan bisa ke mangsanya dengan senjata khas lipan yang disebut dengan forcipelus.

Para ilmuwan menyimpulkan bahwa berdasarkan pengamatan dan laporan sebelumnya dalam literatur, kemungkinan lipan memakan vertebrata lebih sering dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini cukup masuk akal karena nilai nutrisi yang bisa didapatkan lipan dari ular atau katak bisa berkali-kali lipat bila dibandingkan dengan kumbang atau jangkrik.

Dalam kejadian terpisah, sebetulnya ular juga pernah memangsa lipan. Namun, kejadian tersebut berakhir tragis. Dalam jurnal Ecologica Montenegrina 3 Maret 2014, lipan yang telah dilahap tak begitu saja menyerah. Hewan berkaki banyak itu menggerogoti tubuh ular dari dalam dan berusaha keluar.

Selain itu, pertarungan antara lipan dan seekor ular juga pernah terjadi di Thailand tahun 2008 lalu. Berikut videonya: