1. Home
  2. ยป
  3. Serius
31 Mei 2020 22:33

Helm canggih TNI cegah corona, bisa deteksi suhu tubuh jarak 10 meter

Helm itu bernama helmet thermal KC wearable Trinanda Rizqi

Brilio.net - Di tengah pandemi Covid-19, sudah beragam cara dilakukan untuk menghambat penyebaran virus corona sekaligus memutus mata rantai yang sudah menyebar luas. Tim medis yang menjadi garda terdepan pun bekerja keras siang malam tanpa mengenal waktu. Namun tetap ada berbagai relawan dan instansi yang membantu perjuangan tim medis dalam melawan Covid-19.

Salah satu institusi yang membantu tim medis adalah TNI. Hal ini dikarenakan TNI berkomitmen untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia. Institusi tersebut juga akan menggunakan helm canggih teknologi terbaru yang diberi nama helmet thermal KC wearable. Dilansir dari liputan6.com, helm TNI tersebut merupakan inovasi IT canggih untuk mendeteksi suhu tubuh beberapa orang dalam waktu yang sama, lebih cepat dan efektif dibandingkan thermo gun.

"Inovasi ini dapat mendeteksi suhu tubuh seseorang melalui jarak sampai dengan 10 meter. Selain itu dapat memeriksa suhu tubuh orang yang lebih banyak dan tentunya waktunya akan lebih cepat dan efektif. Selama ini kita hanya menggunakan thermo gun, sehingga lebih cepat dan efektif. Tentunya juga dapat mereduksi risiko petugas pemeriksa akibat kontak dekat jika menggunakan thermo gun," ujar Kadispenad Kolonel Inf Nefra Firdaus, Minggu (31/5).

Menurutnya, di Mabes AD sudah disosialiasikan dan sudah melakukan latihan cara penggunaan helm tersebut. Adanya helmet thermal KC wearable sangat membantu bagi tenaga medis karena karena lebih cepat dalam mendeteksi suhu tubuh. Terlebih helm tersebut mampu mendeteksi suhu tubuh manusia dari jarak hingga 10 meter, sehingga petugas pemeriksa akan lebih aman dan mampu mengetahui lebih cepat.

"Selama ini untuk mengecek suhu tubuh, kita lakukan satu per satu dan dengan jarak dekat. Namun dengan alat ini kita dapat mendeteksi suhu tubuh seseorang lebih cepat, dan dapat dilakukan dari jarak jauh tanpa harus mendekati orang tersebut," jelas Letda Ckm (K) dr. Eva, salah satu peserta pelatihan dari kesehatan Sekolah Calon Perwira AD di Bandung.





SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags